kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Miliarder China tantang Elon Musk di bisnis luar angkasa


Rabu, 04 Maret 2020 / 17:54 WIB
Miliarder China tantang Elon Musk di bisnis luar angkasa
ILUSTRASI. Roket Falcon 9 membawa Satelit Merah Putih pada peluncuran di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, Senin (6/8). Pemegang merek Volvo Cars di China Li Shufu mengumumkan niatnya untuk membangun bisnis satelit. ANTARA FOTO/Saptono/Spt/ama/18


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemegang merek Volvo Cars di China Li Shufu mengumumkan niatnya untuk membangun bisnis satelit. Bila terwujud, perusahaan miliknya bakal menjadi perusahaan swasta pertama di China yang membangun satelit dan menjadi pesaing baru bagi Elon Musk di bisnis luar angkasa.

Perusahaan milik Li yang berbasis di Zheijiang yakni Geely Holding Group Co, akan mulai membangun pusat produksi dan pengujian satelit di Taizhou. 

Baca Juga: Ada lebih 4.000 turis China masih tercatat masuk Bali di Februari 2020

Hal ini diungkapnya dalam keterangan resmi yang dikutip oleh Bloomberg, Selasa (3/3). Geely berambisi untuk memulai peluncuran satelit orbit rendah komersial pada akhir tahun ini.

Li bertaruh, satelitnya akan memberi Geely keunggulan dalam industri mobil tanpa pengemudi yang saat ini memang sedang berkembang. 

Lewat pengembangan teknologi di bidang satelit ini, pihaknya berniat untuk menyediakan sistem navigasi yang lebih akurat bahkan dengan tingkat akurasi lokasi dengan sentimeter, bukan meter.

Langkah ini juga mencerminkan bertumbuhnya minat ekspansi di sektor industri otomotif. Apalagi, Geely memang sangat gesit mendorong bisnisnya, selain memboyong Volvo, Geely juga telah membeli Lotus Cars dan menjadi pemegang saham terbesar Daimler AG. 

Baca Juga: Ini rahasia Vietnam, semua pasien sembuh dan belum ada lagi kasus virus corona

"Geely harus mengambil inisiatif untuk menghadapi perubahan, mengembangkan teknologi dan mencari sinergi baru secara online dan offline," ujar Li dalam keterangannya. 

Ia juga menegaskan, bahwa strategi bisnis perusahaan ke depan salah satunya lewat kerjasama dengan mitra global.

Model ekspansi ini memang selaras dengan visinya untuk menjadi pemimpin teknologi global. Sebelumnya, Li telah memperluas kerajaannya di luar sektor otomotif dengan masuk ke bisnis-bisnis yang terbilang baru.

Baca Juga: Virus corona sudah menjangkiti 77 negara di luar China, ini daftarnya

Semisal, Geely telah berinvestasi ke pengembangan taksi udara VoloCity untuk meluncurkan produk secara komersial dalam tiga tahun ke depan. 

Perusahaan ini juga telah meneken kesepakatan pada tahun 2018 dengan China Aerospace Science and Industry Corp milik negara untuk membangun kereta supersonik menggunakan teknologi yang dirancang sendiri.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×