kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Miliarder dengan julukan produsen sarung tangan


Rabu, 06 November 2013 / 06:30 WIB
Miliarder dengan julukan produsen sarung tangan
ILUSTRASI. Petani memperlihatkan hasil panen jagung di Desa Pattopakang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Sabtu (12/2/2022). Kementerian Pertanian menargetkan produksi jagung secara nasional pada 2022 sebanyak 20,1 juta ton. ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/rwa.


Reporter: Dessy Rosalina, Adhitya Himawan | Editor: Dessy Rosalina

Bagi banyak orang, ruang operasi adalah tempat paling menakutkan. Namun tidak bagi Kuan Kam Hon. Bagi Kuan, ruang operasi adalah mesin pencetak kekayaan.

Di ruang operasi, nama Kuan mungkin tidak populer. Tetapi, sarung tangan karet racikan Kuan tersebar di rumah sakit seluruh dunia. Kuan menggeluti bisnis sarung tangan karet mulai tahun 1988 silam di Kuala Lumpur.

Ide awal membikin sarung tangan diperoleh Kuan saat penyakit AIDS mewabah. Kala itu, permintaan sarung tangan meningkat drastis karena tenaga medis takut tertular virus HIV. 

Sejak saat itu, Kuan menjelma menjadi raja sarung tangan karet di seluruh dunia. Lewat bendera usaha Hartalega Holdings, Kuan memproduksi 45.000 sarung tangan karet saban jam. Total, Hartalega menghasilkan 12 miliar sarung tangan karet setiap tahun.

Per Juli 2013 lalu, Forbes mendaulat Hartalega sebagai salah satu perusahaan terbaik dari total 200 perusahaan di seluruh daratan Asia. Prestasi ini menghantarkan Hartalega menjadi produsen sarung tangan karet terbesar di dunia. Di bawah komando Kuan, Hartalega sukses menghasilkan pendapatan RM 921 juta atau sekitar US$ 300 juta.

Pada periode yang sama, Hartalega berhasil meraup laba bersih RM 202 juta. Di akhir tahun 2013, Hartalega membidik pendapatan sebesar RM 1,03 miliar. Angka ini melompat lima kali lipat dibandingkan tahun 2007. Kala itu, pendapatan Hartalega hanya RM 240 juta. 

Dalam tempo lima tahun terakhir, Hartalega sukses membukukan pertumbuhan pendapatan rata-rata tahunan (CAGR) sebesar 32%. Saat ini, pasar Amerika Serikat (AS) menjadi penyumbang terbesar pemasukan Hartalega.
Sekitar 54% dari total ekspor Hartalega mendarat di AS. Sisanya mendarat di Uni Eropa (UE), Asia Pasifik dan lain-lain.

Catatan Bloomberg, Kuan dan keluarganya menggenggam 55% saham Hartalega. Dus, Kuan diprediksi memiliki kekayaan sebesar US$ 1 miliar, berdasarkan Bloomberg Billionaires Index. Ambisi Kuan menguasai dunia lewat sarung tangan karet belum terhenti.

Mengutip www.hartalega.com, Hartalega memulai pembangunan pabrik baru mulai tahun ini. Tak tanggung-tanggung, Hartalega membenamkan investasi sebesar RM 1,9 miliar atau US$ 580 juta. Pabrik baru seluas 112 hektar dengan kapasitas produksi 28,5 miliar sarung tangan karet per tahun di tahun 2022

Dus, kapasitas produksi Hartalega bakal melompat menjadi 42,4 miliar di tahun 2022 mendatang. Saat ini, Hartalega hanya mengandalkan produksi pada pabrik yang dikelola Bestari Jaya. Di bawah anak usaha Bestari Jaya, Kuan memiliki 53 unit produksi sarung tangan. Total jenderal, saat ini Hartalega memiliki enam pabrik.

Keberhasilan Kuan membesarkan Hartalega tak lepas dari sarung tangan jenis nitrile. Ini adalah sarung tangan karet yang terbuat dari karet sintesis. Hartalega memproduksi sarung tangan berbahan karet alami dan karet sintesis. Mengutip Bloomberg, Hartalega mulai mengembangkan nitrile sejak tahun 2002. Tiga tahun berselang, Kuan mulai memproduksi nitrile atau sejak tahun 2005. 

Kala itu, produksi nitrile hanya 0,2 miliar. Di akhir tahun 2013 nanti, produksi nitrile menyumbang 9,4 miliar dari total produksi 12 miliar sarung tangan. Insting Kuan membesarkan nitrile tak meleset. Sejak awal, Kuan meramal, nitrile bakal menjadi sarung tangan pilihan. Sebab, sarung tangan karet sintetis ini lebih meminimalisir alergi yang kerap dialami tenaga medis dan pasien.

Ramalan Kuan tak meleset. Di tahun 2010, pangsa pasar nitrile hanya 22% dari total pasar global. Di tahun 2012, penggunaan nitrile mencapai 48% dari total pasar sarung tangan. 





TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×