Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi
Sampai kuartal 1 2018, Pinduoduo mencatat laba bersih sebesar US$ 220 juta. Meskipun mencatat pendapatan yang cukup besar Pinduoduo tercatat masih mencatat kerugian sebesar US$ 10 juta.
Perusahaan ini memutuskan untuk mencatatkan diri sebagai perusahaan terbuka lewat initial public offering (IPO) di bursa efek NASDAQ Amerika Serikat (AS) pada Juli 2018. Dalam IPO tersebut Pinduoduo berhasil mengumpulkan dana sebesar US$ 1,6 miliar. Valuasi Pindouduo dalam IPO saat ini sebesar US$ 24 miliar dengan berhasil menarik 200 juta pengguna aktif per bulan.
Perusahaan e-commerce besutan Colin ini menyasar masyarakat berpenghasilan menengah bawah di kota-kota kecil di China. Karena itu Pinduoduo menjalankan strategi dengan menetapkan harga produk lebih rendah dari kompetitor. Sebab pangsa pasar ini cukup sensitif dengan harga. Ini membuat volume penjualan kotor perusahaan ini melebihi 100 miliar yuan (US$ 14,98 miliar) pada tahun lalu.
Selain itu strategi pemasaran yang dijalankan Pinduoduo cukup unik yaitu berusaha menciptakan pembelian secara kelompok. Pada prinsipnya Huang ingin agar orang atau kelompok orang bisa berbelanja di Pinduoduo dengan senang.
Selain itu, jika kelompok ini membeli dengan jumlah yang banyak maka akan ada diskon atau potongan harga khusus yang diberikan.
Meskipun sudah mencatatkan diri di bursa efek NASDAQ AS, Huang tidak lantas berpuas diri. Hal ini karena Pinduoduo harus bersiap menghadapi kompetisi dengan pemain lama yang kuat seperti Alibaba dan JD.com.
Selain dari IPO, Pinduoduo telah berhasil mengumpulkan pendanaan dari beberapa investor ternama dunia. Venture capital kelas dunia yang sudah masuk ke perusahaan itu seperti Sequoia dari Tiongkok, Banyan Partners Funds dan Tencent. Mengutip Majalah Forbes, pemegang saham mayoritas Pinduoduo selain Huang adalah Tencent sebesar 17%.
(Bersambung)