kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Militer AS siap menyerbu Suriah


Minggu, 25 Agustus 2013 / 15:23 WIB
Militer AS siap menyerbu Suriah
ILUSTRASI. 3 Cara Cek Mutasi Mandiri lewat ATM hingga Internet Banking./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/22/10/2021.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

WASHINGTON. Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) siap melaksanakan opsi militer terhadap Suriah, jika Presiden Barack Obama memutuskan untuk mengambil tindakan intervensi militer.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel di Kuala Lumpur, Minggu (25/8). Hagel menyatakan, pemerintah AS saat ini masih mengumpulkan fakta-fakta tentang dugaan penggunaan gas beracun oleh militer Suriah terhadap warga sipil.

Ia menyatakan, saat ini angkatan laut AS yang berada di Mediterania akan mempersiapkan diri jika suatu saat Obama mengeluarkan pilihan serangan bersenjata ke Suriah.

"Presiden Obama telah meminta Departemen Pertahanan mempersiapkan opsi. Dan kami telah melakukan itu dan kami siap untuk melaksanakan opsi apapun," kata Hagel saat konferensi pers di Kuala Lumpur.

Sumber-sumber keamanan Amerika dan Eropa mengatakan, intelijen AS dan sekutu menilai adanya penggunaan senjata kimia oleh pasukan Suriah dalam serangan terhadap warga sipil. Saat ini, PBB telah meminta akses menuju lokasi untuk melakukan investigasi.

Hagel, yang sedang melakukan perjalanan ke Asia itu, kini dibayangi ketegangan Suriah. Ia hanya bisa melakukan pembicaraan jarak jauh dengan Obama. Ia menyatakan, saat ini pihaknya sedang mengumpulkan fakta atas dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah.

Saat ini, Hegel belum bisa memastikan opsi lain selain intervensi militer yang akan dilakukan AS. Namun, dia menegaskan, setiap opsi memiliki risiko masing-masing. "Ada risiko dan konsekuensi untuk setiap opsi yang akan digunakan,” katanya. 



TERBARU

[X]
×