Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - TAIPE. Belakangan, hubungan antara Taiwan dan China semakin memanas. Militer China meningkatkan manuver di dekat Taiwan, pulau yang Beijing klaim sebagai wilayahnya.
Dalam satu setengah minggu terakhir, Angkatan Udara Taiwan mengatakan, pesawat tempur China melakukan pendekatan ke wilayah negara berpenduduk 23,5 juta jiwa itu sebanyak enam kali.
Terakhir, jet tempur Angkatan Udara China mendekati Taiwan pada Jumat (19/6). Ini untuk keempat kalinya dalam empat hari terakhir pesawat tempur Tiongkok melakukannya.
Angkatan Udara Taiwan menyatakan, jet tempur J-10 China terlibat dalam pendekatan tersebut, tapi tidak memerinci jumlah pesawat yang memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan di Barat Daya itu.
Baca Juga: Bikin panas, jet tempur China kembali dekati wilayah Taiwan
"Angkatan Udara China mendapat peringatan lisan untuk pergi (terlebih dahulu), dan jet tempur Taiwan merespons," kata Angkatan Udara Taiwan, Jumat (19/6), seperti dikutip Reuters.
China belum mengatakan di depan umum, mengapa mereka meningkatkan aktivitasnya di dekat Taiwan. Tetapi sebelumnya, Tiongkok menggambarkannya sebagai latihan rutin dan bermaksud menunjukkan tekad untuk mempertahankan kedaulatannya.
Angkatan Udara Taiwan, yang memodernisasi jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat, secara rutin berpatroli di atas Selat Taiwan yang sensitif, yang memisahkan wilayahnya dari tetangganya yang jauh lebih besar, China.
China sejauh ini tidak pernah menggunakan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya, meskipun pulau itu tidak menunjukkan keinginan untuk ada di bawah perintah Beijing.
Baca Juga: Jubir Kemenhan China: Aksi pesawat tempur AS di Taiwan sangat salah dan berbahaya!
China telah meningkatkan aktivitas militernya, termasuk mengirim kapal induk di dekat wilayahnya, sejak Tsai Ing-wen terpilih kembali sebagai Presiden Taiwan pada pemilihan Januari lalu.
Meski begitu, Taiwan tidak gentar. Dalam pidato pelantikannya untuk masa jabatan keduanya dan terakhir pada 25 Mei lalu, Tsai menegaskan, Taiwan adalah negara merdeka yang dia sebut sebagai Republik China, dan tidak ingin menjadi bagian dari Republik Rakyat Tiongkok.
Taiwan terus memperkuat pertahanannya. Melansir Reuters, Kementerian Pertahanan Taiwan pada 28 Mei lalu mengumumkan rencana membeli rudal anti-kapal Harpoon dari Amerika Serikat (AS). Lalu, AS juga menyampaikan rencana penjualan torpedo ke Taiwan senilai US$ 180 juta.
Sebagai negara raksasa, jelas China memiliki keunggulan militer secara numerik yang sangat besar. Bahkan, negeri tembok raksasa membuat peralatan tempur canggih sendiri, seperti pesawat pembom siluman dan kapal induk.
Baca Juga: Kian panas, China kirim pesawat militer ke Selat Taiwan usai Taiwan uji coba rudal
Mari tengok peta kekuatan militer Taiwan dan China, mengutip situs Armed Forces:
Mari tengok peta kekuatan militer Taiwan dan China, mengutip situs Armed Forces:
Anggaran Militer
| Taiwan | China | |
| Jumlah penduduk | 23,5 juta | 1,3 miliar |
| Anggaran militer | US$ 10,5 miliar (2,5% dari PDB) | US$ 228 miliar (1,9% dari PDB) |
Jumlah Tentara
| Taiwan | China | |
| Tentara aktif | 290.000 | 2,3 juta |
| Tentara cadangan | 2,8 juta | 8 juta |
Angkatan Darat
| Taiwan | China | |
| Tank | 1.280 | 7.760 |
| Kendaraan lapis baja | 2.050 | 6.000 |
| Artileri | 1.785 | 9.726 |
| Artileri self-propelled | 510 | 1.710 |
| Artileri roket | 115 | 1.770 |
Angkatan Udara
| Taiwan | China | |
| Total pesawat | 787 | 4.182 |
| Pesawat tempur | 125 | 1.150 |
| Pesawat multifungsi | 190 | 629 |
| Pesawat penyerang | 0 | 270 |
| Helikopter | 250 | 1.170 |
Angkatan Laut
| Taiwan | China | |
| Total kapal | 67 | 780 |
| Kapal induk | 0 | 2 |
| Kapal perusak | 4 | 36 |
| Kapal fregat | 20 | 54 |
| Kapal korvet | 0 | 42 |
| Kapal selam | 4 | 76 |
Nuklir (data SIPRI)
| Taiwan | China | |
| Hulu ledak nuklir | 0 | 320 |













