kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Militer Myanmar diduga menangkap pekerja kemanusiaan dan memblokir persediaan makanan


Rabu, 10 November 2021 / 12:04 WIB
Militer Myanmar diduga menangkap pekerja kemanusiaan dan memblokir persediaan makanan
ILUSTRASI. Tentara Myanmar berjalan di dekat kompleks kongres di Naypyitaw, Myanmar, 2 Februari 2021.


Sumber: Al Jazeera | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Cadangan beras tersebut seharusnya digunakan oleh pekerja bantuan untuk memberi makan sekitar 3.000 orang yang terlantar.

Bukan cuma itu, Fortify Rights juga mengatakan militer telah menunda otorisasi perjalanan untuk pekerja bantuan internasional, memasang penghalang jalan, menghentikan kendaraan di pos pemeriksaan dan menyita pasokan bantuan. Semua tindakan tersebut praktis menimbulkan kurangnya sumber daya pokok, seperti air minum dan kebutuhan medis.

"Saat ini nyawa mereka dipertaruhkan dan seluruh penduduk Myanmar berada di bawah ancaman," kata Wolff.

Fortify Rights menilai pemerintah Thailand, India, China, dan Bangladesh harus segera memberi wewenang kepada badan-badan kemanusiaan untuk memberikan bantuan lintas batas kepada warga sipil Myanmar.

Pemerintah negara-negara tetangga juga diharapkan segera melarang penjualan senjata ke Myanmar, menjatuhkan sanksi yang ditargetkan pada anggota militer dan menolak akses mereka ke keuangan.

Selanjutnya: Junta Myanmar menangkap kembali lebih dari 100 orang yang dibebaskan dalam amnesti



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×