Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Di luar tentara reguler, Ukraina memiliki unit pertahanan teritorial sukarela dan sekitar 900.000 tentara cadangan. Kebanyakan pria dewasa memiliki setidaknya pelatihan militer dasar, sehingga Rusia dapat menghadapi perlawanan keras kepala dan berkepanjangan jika mencoba untuk merebut dan mempertahankan wilayah.
Tantangan militer akan jauh lebih tinggi daripada perang sebelumnya yang telah dilakukan Rusia sejak runtuhnya Uni Soviet, termasuk di Chechnya yang memisahkan diri pada 1990-an dan melawan Georgia pada 2008.
Bagaimana Membantu Militer Ukraina?
Negara-negara Barat telah meningkatkan pengiriman senjata ke Ukraina, tetapi Kyiv mengatakan itu membutuhkan lebih banyak. Amerika Serikat telah mengesampingkan pengiriman pasukan AS ke Ukraina untuk berperang.
Amerika Serikat telah memberikan lebih dari US$ 2,5 miliar bantuan militer sejak 2014, termasuk rudal anti-tank Javelin, kapal patroli pantai, Humvee, senapan sniper, drone pengintai, sistem radar, penglihatan malam, dan peralatan radio. Pasokan lebih lanjut dapat mencakup rudal anti-pesawat Stinger, senjata kecil dan kapal.
Turki telah menjual beberapa batch drone Bayraktar TB2 ke Kyiv, yang dikerahkannya untuk melawan separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur.
Baca Juga: Taiwan Akan Dapat Rudal Patriot dari AS, China Umbar Ancaman
Inggris memasok Ukraina dengan 2.000 rudal anti-tank jarak pendek yang dilaporkan pada Januari dan mengirim spesialis Inggris untuk memberikan pelatihan. Ini juga telah menyediakan kendaraan lapis baja Saxon.
Estonia mengatakan mengirim rudal anti-baju Javelin dan Latvia dan Lithuania menyediakan rudal Stinger. Republik Ceko mengatakan pihaknya berencana untuk menyumbangkan amunisi artileri 152mm.