Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Pejabat militer Ukraina mengonfirmasi bahwa pasukannya kini telah berhasil masuk ke Rusia dan menguasai hingga 1.000 km persegi wilayah Kursk.
Mengutip AP News, diperkirakan sekitar 10.000 tentara Ukraina berhasil menyeberang ke Rusia dan menyerbu beberapa titik penting di Kursk. Armada tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya juga ambil bagian dalam serangan tersebut.
Keberhasilan itu diumumkan oleh Jenderal Oleksandr Syrskyi melalui sebuah video yang muncul di akun Telegram milik Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy hari Senin (12/8).
Menariknya, ini merupakan pertama kalinya seorang pejabat militer Ukraina secara terbuka menyampaikan keberhasilan serangan kilat terhadap Rusia.
Sejauh ini operasi militer Ukraina berada di bawah kerahasiaan yang ketat, tujuannya pun masih belum jelas.
Baca Juga: Rusia Membalas Serangan Pasukan Ukraina di Wilayah Kursk dengan Rudal & Drone
Babak Baru Perang Rusia-Ukraina
Manuver mengejutkan ini cukup membuat militer Rusia kewalahan dan mungkin akan sedikit mengubah jalannya perang.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan bahwa saat ini Ukraina sedang berusaha mencapai posisi negosiasi yang lebih baik. Namun, dirinya yakin tentara Rusia yang pada akhirnya akan menang.
Putin juga mengakui bahwa serangan militer Ukraina ke wilayah Kursk telah menyebabkan lebih dari 100.000 warga sipil Rusia mengungsi.
"Ukraina mungkin berharap serangan itu akan menimbulkan keresahan masyarakat di Rusia, namun mereka gagal melakukannya," kata Putin dengan percaya diri.
Putin justru mengumumkan bahwa jumlah sukarelawan yang bergabung dengan militer Rusia telah meningkat pasca serangan tersebut.
Baca Juga: Rusia Menggempur Balik Pasukan Ukraina yang Terobos Wilayahnya di Kursk
Kerugian di Kursk
Penjabat Gubernur Kursk, Alexei Smirnov, melaporkan kepada Putin bahwa pasukan Ukraina telah masuk sejauh 12 km melintasi garis depan sepanjang 40 km dan saat ini menguasai 28 permukiman warga sipil Rusia.
Smirnov menambahkan, 12 warga sipil tewas dan 121 lainnya terluka, termasuk 10 anak-anak. Pasca serangan, sekitar 121.000 orang telah dievakuasi atau meninggalkan daerah yang terkena dampak secara mandiri.
"Sulit untuk melacak semua unit militer Ukraina yang berkeliaran di wilayah tersebut, banyak dari mereka yang menggunakan tanda pengenal Rusia palsu," kata Smirnov.
Tak hanya itu, gubernur wilayah Belgorod yang berdekatan dengan Kursk juga mengumumkan evakuasi warga dari sebuah distrik dekat perbatasan Ukraina.