Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Nama Anwar Ibrahim sudah sangat terkenal di Malaysia. Dia dikenal karena karier politiknya yang penuh gejolak dan perjuangannya selama puluhan tahun untuk memimpin Malaysia. Tak heran jika dia dikenal sebagai salah satu tokoh paling kontroversial di Asia Tenggara.
Melansir BBC, Anwar Ibrahim sempat berada di titik puncak untuk menjadi perdana menteri beberapa kali. Namun, upayanya gagal karena tuduhan sodomi.
Hal tersebut membuat Anwar Ibrahim dipenjara selama bertahun-tahun di bawah kepemimpinan tokoh politik Mahathir Mohamad, yang juga pernah menjadi mentor Anwar.
Karir politik
Kini, Anwar Ibrahim sudah berusia 73 tahun. Pada tahun 1982, dia mengejutkan banyak orang dengan bergabung dengan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai yang berkuasa lama. Sejak saat itu, dia dengan cepat menaiki tangga politik dan memegang banyak jabatan kementerian.
Baca Juga: Tensi politik meninggi lagi, raja Malaysia punya peran krusial
Pada tahun 1993 ia menjadi wakil Perdana Menteri Mahathir dan secara luas diprediksi akan menggantikannya.
Namun, pada September 1998, Anwar dipecat dan memimpin aksi unjuk rasa publik terhadap Mahathir. Itu adalah awal dari Reformasi, sebuah gerakan reformasi yang akan mempengaruhi generasi aktivis demokrasi Malaysia.
BBC menuliskan, Anwar ditangkap dan akhirnya didakwa melakukan sodomi dan korupsi - tuduhan yang dia bantah dalam persidangan kontroversial. Namun, kasus terhadap Anwar Ibrahim secara internasional dikutuk sebagai kasus bermotif politik.
Baca Juga: Gejolak politik Malaysia, Muhyiddin: Saya masih Perdana Menteri yang sah
Aksi unjuk rasa disertai kekerasan meletus di jalanan ketika dia dipenjara selama enam tahun karena korupsi. Setahun kemudian dia dijatuhi hukuman sembilan tahun karena sodomi.
Anwar selalu menyatakan bahwa tuduhan itu adalah bagian dari kampanye kotor untuk membungkamnya karena dianggap sebagai ancaman politik terhadap Mahathir.