Reporter: Mona Tobing | Editor: Rizki Caturini
SAN FRANCISCO. Investasi dalam bentuk menyuntikkan modal kepada perusahaan alias modal ventura tercatat sudah mencapai nilai US$ 56 miliar sepanjang tahun ini. Nilai sebesar ini mengalir ke perusahaan-perusahaan rintisan alias startup. Sepanjang kuartal III, suntikan modal yang sudah tersalurkan sebesar US$ 15 miliar.
Jumlah investasi US$ 56 miliar tersebut menjadi yang ketiga terbesar untuk aktivitas investasi sejauh ini, menurut laporan PitchBook Data Inc dan The National Venture Capital Association. Penggelontoran dana sekitar US$ 56 miliar itu untuk 6.000 kesepakatan pendanaan. Prediksinya, investasi modal ventura dapat mencapai US$ 74 miliar hingga akhir tahun ini.
Meskipun terdapat kekhawatiran kontraksi dalam investasi ini membuat startup yang didanai cepat tumbang, namun para investor tetap antusias untuk menyuntikkan modalnya ke perusahaan-perusahaan tekhnologi yang dinilai menjanjikan.
Wakil ketua analisis PitchBook, Adley Bowden menilai, seiring valuasi perusahaan meningkat, investor di modal ventura mencoba untuk menjadi pemilik perusahaan dengan persentase kepemilikan mayoritas di perusahaan startup.
Hal ini mendorong pengelola investasi dan pengelola dana berharap dapat melarikan modal ke modal ventura di tengah lesunya investasi di pasar modal saat ini. Mereka memilih untuk berinvestasi pada unicorn. Unicorn adalah istilah untuk perusahaan patungan dengan nilai mencapai US$ 1 miliar atau lebih.
Salah satu yang dijuluki unicorn adalah Uber Technologies yang baru saja mendapatkan dana dari Arab Saudi sebesar US$ 3,5 miliar pada Juni lalu.
Meskipun uang terus mengalir ke perusahaan teknologi namun masih sedikit modal kembali ke para investor. "Modal ventura belum bisa banyak merealisasikan keuntungan hingga saat ini," tandas Bowden.