kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Moderna: Vaksin kami efektif hingga 93% dalam 6 bulan setelah dosis kedua


Kamis, 05 Agustus 2021 / 21:34 WIB
Moderna: Vaksin kami efektif hingga 93% dalam 6 bulan setelah dosis kedua
ILUSTRASI. Petugas kesehatan menunjukkan vaksin Moderna saat vaksinasi COVID-19 dosis ketiga di Rumah Sakit Bali Mandara, Denpasar, Bali, Rabu (4/8/2021). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Moderna mengatakan pada Kamis (5 Agustus), vaksin COVID-19 mereka efektif hingga 93% dalam empat hingga enam bulan setelah dosis kedua, hampir tidak ada perubahan dari kemanjuran 94 persen dalam uji klinis.

Dan, angka itu lebih baik dibanding data yang Pfizer-BioNTech rilis minggu lalu, yang menyebutkan kemanjuran vaksin mereka berkurang sekitar 6% setiap dua bulan, menurun menjadi 84% dalam enam bulan setelah suntikan kedua. 

Baik vaksin Moderna maupun Pfizer-BioNTech berdasarkan pada teknologi messenger RNA (mRNA).

Baca Juga: Indonesia kembali amankan stok vaksin dari Moderna dan AstraZeneca

"Kami sangat senang, kemanjuran vaksin COVID-19 kami stabil pada 93 persen mulai empat hingga enam bulan (setelah dosis kedua)," kata CEO Moderna Stéphane Bancel dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.

"Durasi yang kuat ini akan menguntungkan ratusan juta orang yang telah diberi dosis hingga saat ini dengan vaksin Moderna," ujar dia

Vaksin yang tahan lama bisa berarti penerima mungkin dapat menunggu lebih lama di antara suntikan jika mereka pada akhirnya membutuhkan booster atau bahkan mungkin tidak memerlukan dosis tambahan untuk mencegah COVID-19.

Moderna menyebutkan, studi yang sedang berlangsung dari tiga kandidat booster yang berbeda menginduksi respons antibodi yang kuat terhadap variants of concern (VoC) yang sangat mudah menular. Ini termasuk varian Gamma, Beta, dan Delta.

Selanjutnya: Vaksinasi Covid-19 ibu hamil dimulai, gunakan vaksin Pfizer, Moderna dan Sinovac



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×