Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - VATIKAN. Paus Fransiskus menggelar pertemuan pribadi dengan Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance pada Minggu pagi (20/4) waktu setempat, bertepatan dengan perayaan Hari Raya Paskah.
Informasi ini disampaikan oleh Vatikan dalam pernyataan resminya. Pertemuan tersebut berlangsung secara tertutup di kediaman Paus di Vatikan.
Baca Juga: Paus Fransiskus Tampil di Paskah dan Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Vance, seorang penganut Katolik yang dikenal sering berseberangan pandangan dengan Paus Fransiskus terkait kebijakan imigrasi pemerintahan Presiden Donald Trump, datang untuk menyampaikan salam Paskah.
“Paus Fransiskus melakukan pertemuan pribadi singkat ... yang berlangsung beberapa menit untuk bertukar ucapan selamat pada Hari Raya Paskah,” demikian bunyi pernyataan Vatikan.
Setelah misa Paskah, Paus Fransiskus juga muncul di Lapangan Santo Petrus untuk menyapa umat dari kendaraan terbuka.
Kantor Wakil Presiden JD Vance turut mengonfirmasi pertemuan tersebut dalam pernyataan singkat, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Baca Juga: Raja Charles dan Ratu Camilla Kunjungi Paus Fransiskus di Vatikan
JD Vance sedang melakukan kunjungan ke Italia bersama keluarganya akhir pekan ini. Sehari sebelum pertemuan dengan Paus, ia terlebih dulu mengadakan pertemuan resmi dengan pejabat senior Vatikan.
Paus Fransiskus sendiri tidak ikut dalam pertemuan tersebut karena masih dalam masa pemulihan dari pneumonia ganda.
Paus Fransiskus dan pejabat Vatikan diketahui sering mengkritik sejumlah kebijakan Presiden Trump, khususnya terkait rencana deportasi jutaan migran dari AS, serta pemangkasan besar-besaran bantuan luar negeri dan program kesejahteraan domestik.
Paus pernah menyebut kebijakan keras terhadap imigran tersebut sebagai "aib".
Baca Juga: Momen Haru! Paus Fransiskus Sapa dan Berkati Umat untuk Pertama Kali dari Rumah Sakit
Sementara itu, Vance—yang masuk Katolik pada tahun 2019—sempat menggunakan ajaran Katolik era Abad Pertengahan sebagai pembenaran atas kebijakan imigrasi tersebut.
Paus Fransiskus bahkan secara terbuka membantah argumen teologis yang digunakan Vance. Dalam sebuah surat terbuka kepada para uskup Katolik AS pada Februari lalu, Paus menyebut rencana Trump sebagai “krisis besar” bagi Amerika Serikat.