Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Rusia pada Rabu (1/6) dengan tajam mengkritik keputusan AS untuk memasok sistem roket dan amunisi canggih ke Ukraina, memperingatkan peningkatan risiko konfrontasi langsung antara kedua negara adidaya.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti seperti dikutip Reuters, Moskow memandang bantuan militer AS ke Ukraina "sangat negatif".
AS mengirim Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), sebuah peluncur roket ganda yang bisa menyerang dengan presisi pada target jarak jauh.
Washington menyatakan, akan memasukkan sistem itu dalam paket bantuan militer senilai US$ 700 juta. Menurut pejabat senior AS, Ukraina telah memberi jaminan, HIMARS tidak akan mereka gunakan terhadap target di dalam Rusia.
Baca Juga: AS Siap Kirim Sistem Roket Jarak Menengah Berteknologi Tinggi ke Ukraina
"Kami telah bergerak cepat untuk mengirim Ukraina sejumlah besar persenjataan dan amunisi, sehingga bisa berperang di medan perang dan berada dalam posisi terkuat di meja perundingan," tulis Presiden AS Joe Biden dalam sebuah opini di The New York Times.
Ryabkov, ketika ditanya tentang prospek konfrontasi langsung antara AS dan Rusia, mengatakan: "Setiap pengiriman senjata yang terus berlanjut, yang sedang meningkat, meningkatkan risiko perkembangan semacam itu".
Dia menyalahkan Washington karena meningkatkan permusuhan di Ukraina, dengan menyatakan: "AS tidak melakukan apa pun demi menemukan semacam solusi. Itu persis sama selama bertahun-tahun sebelum dimulainya operasi militer khusus".