Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Terkait sengketa perang dagang yang sudah menyebabkan guncangan di pasar finansial, China akhirnya mulai melunak. Negeri Panda ini meminta Amerika AS untuk bertemu di tengah-tengah atas potensi kesepekatan dagang. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menegaskan, perjanjian apapun harus sesuai dengan ketentuan Amerika.
Kementerian keuangan China dalam pernyataannya mengatakan bahwa renacana pajak impor yang akan diterapkan Washington, melanggar konsensus yang sebelumnya telah tercapai antara Trump dan Presiden China Xi Jinping pada pertemuan Juni lalu di Jepang.
Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Terpapar Perang Dagang
Dalam pernyataan terpisah, juru bicara kementerian luar negeri China Hua Chunying, bilang, "Kami berharap AS mau bertemu China lewat jalan tengah, dan mengimplementasikan konsensus dua kepala negara di Osaka."
Dia menambahkan, China juga berharap dapat menemukan solusi yang saling menguntungkan dan diterima kedua belah pihak melalui dialog dan konsultasi berdasarkan basis kesetaraan dan saling menghormati.
Baca Juga: Menkeu bendung impor tekstil dari China, India dan Taiwan
Sementara itu, Trump menegaskan, kesepakatan apapun yang akan diambil dengan China harus berdasarkan permintaan AS.
"China, sepertinya, ingin sekali mencapai kata sepakat. Dan sangat bagus mencapai kata sepakat dalam ketentuan yang pantas. Jadi, akan menjadi kesepakatan yang bagus, jika sesuai persyaratan kami. Jika sebaliknya, untuk apa?" kata Trump dalam sebuah interview di stasiun radio WGIR New Hampshire.
Gambaran perdagangan antara kedua negara saat ini semakin rumit dengan masih berlangsungnya aksi demonstrasi di Hong Kong. Pada Rabu lalu, Trump mengatakan, untuk mencapai kesepakatan Xi harus menyelesaikan terlebih dulu situasi di wilayah Hong Kong.
Kemudian, pada Kamis, dia menggunakan Twitter untuk menelepon Presiden China agar secara personal bertemu dengan para demonstran agar masalah Hong Kong bisa berakhir bahagia dan mencerahkan.
Baca Juga: Disalahkan Trump, The Fed klaim ekonomi AS masih positif
Mengingatkan saja, pada Juni lalu, Trump dan Xi sudah menyetujui untuk memulai kembali perundingan setelah negosiasi pada awal tahun ini menemui jalan buntu. Namun, pada awal Agustus, pemerintahan Trump mengumumkan akan menaikkan pajak barang impor China senilai US$ 300 miliar yang dimulai 1 September 2019.
Namun, rencana itu akhirnya ditunda. Alasan Trump, hal itu akan berdampak pada penjualan masa liburan akhir tahun di AS. Kenaikan pajak itu akan tetap diberlakukan pada pertengahan Desember.