Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengungkapkan kemunculan varian baru Omicron yang merupakan rekombinan subvarian BA.1 dan BA.2. Namanya: XE. Kenali ciri-ciri gejala XE.
Meskipun tingkat keparahan infeksi varian baru itu belum diketahui, WHO menyatakan, XE 10 kali lebih mudah menular dibandingkan subvarian Omicron BA.2 yang saat ini mendominasi kasus Covid-19 global.
Menurut WHO, XE pertama kali terdeteksi di Inggris pada 19 Januari 2022 lalu dan lebih dari 600 sequences rekombinan Omicron itu telah dilaporkan dan dikonfirmasi.
"Perkiraan awal menunjukkan tingkat penularan sebesar 10% dibandingkan dengan BA.2. Namun, temuan ini membutuhkan konfirmasi lebih lanjut," kata WHO, seperti dilansir Livemint.com.
Baca Juga: Varian Baru Corona XE Lebih Menular dari BA.2
Badan kesehatan di bawah naungan PBB itu menyebutkan, XE termasuk dalam varian Omicron sampai perbedaan signifikan dalam transmisi dan karakteristik penyakit, termasuk tingkat keparahan, teridentifikasi.
"WHO terus memantau dan menilai dengan cermat risiko kesehatan masyarakat yang terkait dengan varian rekombinan, di samping varian SARS-CoV-2 lainnya, dan akan memberikan pembaruan saat bukti lebih lanjut tersedia," sebut WHO.
Mengutip economictimes.indiatimes.com, XE adalah varian yang paling dominan saat ini dan bertanggungjawab atas sekitar 86% dari kasus Covid-19 di Inggris baru-baru ini.
Menurut laporan economictimes.indiatimes.com, kelelahan dan pusing adalah beberapa gejala awal XE, diikuti oleh sakit kepala, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan demam.
Baca Juga: Waspada Omicron Siluman Dominasi Kasus Covid-19 di Indonesia, Kenali Gejala Khasnya
Tapi, gejala paling umum dari virus corona seperti hilang penciuman dan perasa jarang dilaporkan pada orang yang terkena varian Omicron baru.
Kemudian, beberapa tanda-tanda gastrointestinal lain, seperti diare, mual, muntah, sakit perut, cukup umum dilaporkan pada orang yang terinfeksi XE.
Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan, hingga saat ini, varian XE belum terdeteksi di Indonesia.
Namun, pemerintah terus memantau perkembangan XE dan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penyesuaian kebijakan.
Dan, Wiku meminta masyarakat untuk tidak panik berlebihan terhadap kemunculan varian baru Omicron. Sebab, rekombinasi virus corona sudah banyak terjadi.
"Ketakutan yang berlebihan pun akan berpengaruh pada imunitas tubuh menghadapi berbagai ancaman penularan penyakit di sekitar kita," ucap dia, seperti dikutip Kompas.com.