Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Meski sejumlah harimau dan singa lainnya juga menunjukkan gejala yang sama, kebun binatang memutuskan untuk menguji Nadia saja karena dia adalah harimau yang paling sakit dan mulai kehilangan nafsu makan, dan mereka tidak ingin membuat semua binatang dibius, kata Calle.
"Harimau dan singa lainnya tidak sakit parah," katanya.
Nadia menjalani rontgen, ultrasonografi dan tes darah untuk mencoba mencari tahu apa yang membuatnya sakit. Mereka memutuskan untuk menguji COVID-19 mengingat lonjakan kasus di New York City, pusat wabah di Amerika Serikat.
Baca Juga: Kasus infeksi virus corona sudah tembus 1 juta kasus di dunia
Menurut Departemen Laboratorium Nasional Layanan Hewan Veteriner AS, harimau pertama di kebun binatang yang telah ditutup sejak pertengahan Maret ini, mulai menunjukkan tanda-tanda sakit pada 27 Maret.