Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi
Kesuksesan Ramesh Juneja membangun perusahaan farmasi di India hingga menjadi besar, harus melewati proses dari nol terlebih dulu. Ia awalnya seorang tenaga pemasar (sales) pada umumnya yang bertugas menjual obat-obatan milik KeePharma dari pintu ke pintu. Bertahun-tahun ia menjadi tenaga pemasar di wilayah pinggiran India yang medannya tidak mudah. Dari situ ia melihat pasar di sektor farmasi yang besar lantaran persaingan masih sedikit.
Ramesh Juneja kini bercokol sebagai salah satu miliarder dari India. Majalah Forbes mengkalkulasi kekayaannya yang mencapai US$ 1,8 miliar. Pundi-pundi uang tersebut ia raih dari Mankind Pharma Limited, perusahaan farmasi yang ia dirikan pada tahun 1995.
Namun Ramesh memiliki perbedaan ketimbang kebanyakan taipan farmasi lain. Meski awal kariernya sudah berkecimpung dengan dunia obat-obatan, tapi ia bukanlah lulusan ilmu farmasi seperti pengusaha farmasi lain. Tapi ia bisa memanfaatkan pengalaman puluhan tahun sebagai penjual untuk merajai industri ini.
Berasal dari keluarga sederhana, orang tua Ramesh masih bisa menyekolahkan sampai perguruan tinggi. Lulus dari pendidikan ilmu sains, ia langsung bekerja di perusahaan farmasi bernama KeePharma pada tahun 1974. Sebagai pegawai baru, ia ditugaskan untuk berjualan sampai ke desa-desa di Uttar Pradesh.
Wilayah pemasaran yang luas bukanlah tugas yang enteng bagi Ramesh. Ia mesti menghabiskan banyak waktu untuk menempuh perjalanan guna menemui sejumlah orang yang bisa ditawarkan obat-obatan.
Meski merupakan tugas yang berat, namun ia bisa mendapat sejumlah pelajaran dari pekerjaannya tersebut. Ia melihat wilayah-wilayah pinggiran masih jarang dilirik oleh tenaga pemasar dari perusahaan farmasi lain. Dus, kawasan seperti itu sebenarnya memiliki potensi yang besar untuk dimasuki karena persaingan belum ketat.
Selain itu, ia melihat bahwa setiap daerah memiliki keunikan dan tradisinya sendiri-sendiri. Sebagai seorang pemasar, tentu penyesuaian diri terhadap kondisi di masing-masing daerah bisa sangat membantu tugasnya. Dari situ ia makin mendalami cara menjual obat yang efektif ke setiap komunitas.
Karena cepat belajar, ia menarik minat perusahaan farmasi lain, yakni Lupin Pharma untuk memakai jasanya. Ia ditawarkan posisi manajer pemasaran di perusahaan tersebut. Setelah bertahun-tahun bekerja di Lupin, ia memiliki keinginan untuk masuk ke tingkat yang lebih tinggi.
Dengan pengalamannya berjualan obat-obatan, ia memiliki visi untuk berbisnis farmasi dengan mendirikan perusahaan. Kesempatan itu hadir pada 1983. Ia mendapat tawaran dari seorang investor untuk mendirikan perusahaan farmasi. Ramesh menerima tawaran tersebut dan mundur dari Lupin.
Bersama rekannya, ia mendirikan Bertochem. Meski merupakan perusahaan baru, namun Bestochem bisa tumbuh cukup baik. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, hasrat Ramesh tidak tersalurkan dengan sempurna. Visi bisnisnya tak selalu berjalan beriringan dengan mitranya tersebut.
Karena itu, ia pun mulai berencana untuk benar-benar memiliki perusahaan sendiri. Ia coba mengajak adiknya, Rajeev untuk bekerja sama. Untungnya, sang adik pun setuju. Setelah sekitar sepuluh tahun membangun Bestochem, ia pun menjual seluruh sahamnya dan memulai dari awal untuk mendirikan Mankind Pharma.
Pada tahun 1995, Mankind Pharma resmi berdiri. Modal saat itu memang tidaklah terlalu besar. Dengan modal yang terbatas, ia pun hanya bisa mempekerjakan sekitar 25 tenaga penjual.
Namun keterbatasan itu tidak menghambat perkembangan Mankind Pharma. Berkat pengalamannya selama bertahun-tahun, ia telah mengerti medan lapangan di bisnis farmasi. Ia berhasil meramu strategi penjualan yang jitu, hingga bisa membawa Mankind Pharma menjadi perusahaan besar di India.
(Bersambung)