kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Nasib proyek ambisius Facebook Libra alami kemunduran parah, ada apa?


Sabtu, 12 Oktober 2019 / 09:09 WIB
Nasib proyek ambisius Facebook Libra alami kemunduran parah, ada apa?
ILUSTRASI. ilustrasi kripto Facebook Libra. KONTAN/Muradi/2019/06/27


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. Upaya ambisius Facebook Inc untuk membangun mata uang digital global, Libra, mengalami kemunduran parah. Pada Jumat (11/10), sejumlah perusahaan pembayaran utama, termasuk Mastercard dan Visa Inc, menarik diri dari kelompok yang mendukung  proyek tersebut.

Kedua perusahaan mengumumkan bahwa mereka akan meninggalkan asosiasi pada Jumat sore, seperti yang dilakukan EBay Inc, Stripe Inc dan perusahaan pembayaran Amerika Latin Mercado Pago. Mereka bergabung dengan PayPal Holdings Inc yang keluar dari grup seminggu yang lalu, ketika regulator global terus menyuarakan keprihatinan tentang proyek tersebut.

Eksodus terakhir meninggalkan Asosiasi Libra tanpa ada perusahaan pembayaran besar yang tersisa sebagai anggota. Ini berarti, asosiasi tidak dapat lagi mengandalkan pemain global untuk membantu konsumen mengubah mata uang mereka menjadi Libra dan memfasilitasi transaksi.

Baca Juga: PayPal hengkang dari Libra

Melansir Reuters, anggota asosiasi yang tersisa saat ini tinggal Lyft dan Vodafone, sebagian besar terdiri dari modal ventura, telekomunikasi, blockchain dan perusahaan teknologi, serta kelompok nirlaba.

"Visa telah memutuskan untuk tidak bergabung dengan Libra Association saat ini," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. "Kami akan terus mengevaluasi dan keputusan akhir kami akan ditentukan oleh sejumlah faktor, termasuk kemampuan Asosiasi untuk sepenuhnya memenuhi semua harapan peraturan yang diperlukan."

Kepala proyek Facebook, mantan eksekutif PayPal David Marcus, cukup berhati-hati dalam menanggapi update terbaru tentang Libra, meskipun ia mengakui itu bukan berita bagus dalam jangka pendek.

Baca Juga: Facebook ke bank sentral: Libra hanya jadi pelengkap, bukan pengganti mata uang

Libra akan terus maju dengan rencana semula. "Kami tetap fokus untuk terus melangkah dan membangun asosiasi yang kuat dari beberapa perusahaan terkemuka dunia, organisasi dampak sosial dan pemangku kepentingan lainnya," kata Dante Disparte, kepala kebijakan dan komunikasi asosiasi seperti yang dikutip Reuters.

Facebook mengumumkan rencana untuk meluncurkan mata uang digital pada Juni 2020 dalam kemitraan dengan anggota Asosiasi Libra lainnya. Namun, proyek itu menghadapi pengawasan ketat dari para regulator global, yang memiliki sejumlah pertanyaan serius yang belum terjawab oleh kelompok itu.

Baca Juga: Libra harus penuhi standar tertinggi untuk bisa berbisnis di Amerika

Pada bulan lalu, Prancis dan Jerman berjanji untuk memblokir Libra agar tidak beroperasi di Eropa dan sebaliknya mendukung pengembangan mata uang kripto publik. Sementara, Pimpinan Federal Reserve AS Jerome Powell menyarankan agar proyek itu tidak dilanjutkan sebelum membahas hal-hal serius yang menyangkut privasi, pencucian uang, perlindungan konsumen dan masalah stabilitas keuangan yang harus ditangani.

CEO Facebook Mark Zuckerberg dijadwalkan untuk membahas proyek tersebut saat dia dijadwalkan untuk memberikan kesaksian di hadapan Komite Layanan Keuangan DPR AS pada 23 Oktober. Perwakilan AS Maxine Waters, yang memimpin panel, telah berulang kali meminta Facebook untuk membatalkan proyek tersebut.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×