kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   -27.000   -1,39%
  • USD/IDR 16.830   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.400   -41,63   -0,65%
  • KOMPAS100 918   -5,59   -0,61%
  • LQ45 717   -5,96   -0,82%
  • ISSI 202   0,24   0,12%
  • IDX30 374   -3,30   -0,87%
  • IDXHIDIV20 454   -4,95   -1,08%
  • IDX80 104   -0,73   -0,70%
  • IDXV30 110   -1,18   -1,06%
  • IDXQ30 123   -1,18   -0,95%

Nasihat Warren Buffett Terhadap Investor Saat Pasar Saham Ambruk


Senin, 07 April 2025 / 23:00 WIB
Nasihat Warren Buffett Terhadap Investor Saat Pasar Saham Ambruk
Warren Buffett telah menghadapi berbagai krisis ekonomi, memberikan beberapa strategi investasi untuk menghadapi ketidakpastian pasar saham.


Sumber: The Motley Fool | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Ketidakpastian pasar saham semakin meningkat seiring pesimisme investor terhadap prospek ekonomi global. 

Berdasarkan survei American Association of Individual Investors pada April 2025, sekitar 62% investor di Amerika Serikat merasa pesimistis terhadap kondisi pasar dalam enam bulan ke depan. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Maret 2009.

Selain itu, risiko resesi turut meningkat. J.P. Morgan memperkirakan kemungkinan resesi mencapai 60% pada akhir tahun, meningkat dari proyeksi sebelumnya sebesar 40% sebelum pengumuman tarif terbaru pemerintah. 

Baca Juga: Nasihat Warren Buffett ke Investor Muda Beli Properti, Ini Manfaatnya

S&P Global juga menaikkan estimasi kemungkinan resesi dari 25% pada Maret menjadi 30-35% pada April.

Di tengah situasi ini, investor mungkin ragu untuk tetap berinvestasi. 

Namun, Warren Buffett, investor legendaris yang telah menghadapi berbagai krisis ekonomi, memberikan beberapa strategi investasi untuk menghadapi ketidakpastian pasar saham.

1. Tetap Berinvestasi dalam Saham

Buffett menekankan pentingnya tetap berinvestasi meskipun pasar sedang mengalami penurunan. 

Dalam artikel yang diterbitkan di New York Times pada 2008, ia menyatakan bahwa menyimpan dana dalam bentuk tunai bukanlah pilihan terbaik untuk jangka panjang.

"Saham hampir pasti akan mengungguli uang tunai selama dekade berikutnya, mungkin dengan tingkat yang substansial," tulisnya.

Baca Juga: Warren Buffett Sarankan Investor Muda Beli Rumah Dibanding Saham

Sejarah membuktikan bahwa pasar saham mampu pulih dari berbagai krisis. 

Dalam 25 tahun terakhir, indeks S&P 500 telah menghadapi beberapa penurunan tajam, termasuk gelembung dot-com pada awal 2000-an, krisis keuangan 2008, serta kejatuhan pasar akibat pandemi COVID-19 pada Maret 2020. 

Meski demikian, sejak Januari 2000, indeks S&P 500 telah meningkat 248%, menunjukkan daya tahan pasar dalam jangka panjang.

2. Bersikap Serakah Saat Orang Lain Takut

Buffett juga menyoroti pentingnya memanfaatkan peluang ketika pasar dalam kondisi ketakutan. Ia menyatakan bahwa penurunan harga saham memberikan kesempatan untuk membeli saham berkualitas dengan harga lebih rendah.

"Bersikaplah takut saat orang lain serakah, dan bersikaplah serakah saat orang lain takut," tulisnya dalam artikel New York Times.

Baca Juga: Lima Nasihat Warren Buffett Menjaga Aset Tidak Tergerus Inflasi

Penurunan indeks S&P 500 sebesar 17% sejak pertengahan Februari 2025, serta penurunan harga banyak saham lainnya, dapat dilihat sebagai diskon bagi investor jangka panjang. 

Buffett menekankan bahwa meskipun perusahaan-perusahaan akan menghadapi tantangan, sebagian besar bisnis besar akan kembali mencetak rekor laba dalam lima, sepuluh, atau dua puluh tahun mendatang.

3. Fokus pada Fundamental Perusahaan

Saat berinvestasi dalam kondisi pasar yang menurun, Buffett menekankan pentingnya memilih saham berdasarkan fundamental perusahaan, bukan sekadar pergerakan harga saham.

"Kami memiliki saham berdasarkan ekspektasi kami tentang kinerja bisnis jangka panjangnya, dan bukan karena kami melihatnya sebagai kendaraan untuk pergerakan pasar yang tepat waktu," tulisnya dalam surat tahunan Berkshire Hathaway tahun 2021.

Baca Juga: Nasihat Warren Buffett untuk Orang Tua Terkait Surat Wasiat

Investor disarankan untuk memilih perusahaan dengan keunggulan kompetitif yang kuat dan tim manajemen yang berpengalaman dalam menghadapi krisis. Dengan strategi ini, investor dapat memperoleh saham berkualitas dengan harga lebih rendah serta keuntungan lebih besar saat pasar pulih.

Kesimpulan

Ketidakpastian pasar saham dan risiko resesi saat ini memang menjadi kekhawatiran bagi investor. Namun, Buffett menegaskan bahwa pasar telah menghadapi berbagai tantangan sebelumnya dan tetap menunjukkan ketahanan. 

Dengan terus berinvestasi, memanfaatkan peluang saat pasar turun, serta fokus pada fundamental perusahaan, investor dapat menghadapi volatilitas dengan lebih percaya diri dan membangun kekayaan dalam jangka panjang.



TERBARU

[X]
×