kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

NATO akan merespons Rusia bila tak menaati perjanjian INF sampai Agustus


Selasa, 25 Juni 2019 / 22:03 WIB
NATO akan merespons Rusia bila tak menaati perjanjian INF sampai Agustus


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. NATO mendesak Rusia untuk menghancurkan rudal baru sebelum batas waktu Agustus mendatang dan menyelamatkan perjanjian membuat hulu ledak nuklir berbasis darat keluar dari Eropa atau Rusia harus menghadapi respons dari anggota NATO.

Mengutip Reuters, Selasa (25/6), para menteri pertahanan NATO akan membahas langkah selanjutnya yang akan diambil pada Rabu (26/6) besok bila Moskow mempertahankan sistem rudal yang menurut Amerika Serikat akan memungkinkan serangan nuklir jangka pendek ke Eropa dan ini telah melanggar perjanjian Senjata Nuklir Jarak Menengah (INF) tahun 1987.

"Kami menyerukan agar Rusia mengambil jalan yang bertanggungjawab, tetapi kami belum melihat indikasi bahwa Rusia bermaksud melakukannya," ujar Jenderal Jens Stoltenberg dalam konferensi peras. "Kami perlu merespons," tambahnya.

Namun Stoltenberg menolak merinci lebih lanjut mengenai bentuk respons NATO terhadap Rusia bila tak mengikuti seruan mereka. Namun para diplomat mengatakan, para menteri pertahanan akan mempertimbangkan meningkatkan penerbangan pesawat-pesawat tempur AS ke Eropa yang mampu membawa hulu ledak nuklir, lebih banyak pelatihan militer dan reposisi rudal-rudal berbasis laut AS.

AS dan sekutu-sekutur NATO-nya menginginkan Rusia menghancurkan sistem rudal jelajah berkekuatan nuklir 9M729/SSC-8, yang sejauh ini ditolak Moskow. Sebaliknya Moskow malah menuding Washington mencari alasan untuk perlombaan senjata.

AS berencana menarik dari dari kesepakatan perjanjian INF pada 2 Agustus 2019 mendatang. Dengan demikian, AS tak terikat perjanjian lagi untuk mengembangkan kemampuan rudal jarak menengah berkemampuan nuklir milik AS.




TERBARU

[X]
×