kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Negara Ini Bakal Ketiban Untung saat Indonesia Berlakukan Pelarangan Ekspor Bauksit


Selasa, 03 Januari 2023 / 07:35 WIB
Negara Ini Bakal Ketiban Untung saat Indonesia Berlakukan Pelarangan Ekspor Bauksit


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Penambangan bauksit menjadi kontroversi di Malaysia dan dikritik oleh pecinta lingkungan setelah limpahan dari timbunan yang tidak aman mencemari sumber air, menodai jalan, sungai, dan perairan pesisir menjadi merah.

Data yang dihimpun Departemen Mineral dan Geosains, produksi bauksit Malaysia, yang mencapai 27,7 juta ton pada 2015, turun lebih dari 96% menjadi hanya 900.561 ton pada 2019.

Selanjutnya, ekspor Malaysia juga menyusut sekitar 74% menjadi sekitar 912.118 ton pada 2019 dari 3,5 juta ton pada 2015.

Meski larangan penambangan dicabut pada tahun 2019, peraturan baru yang ketat seperti pengurangan area yang diperbolehkan untuk kegiatan penambangan di Pahang antara periode Juni 2020 dan Mei 2021 serta diwajibkannya studi dampak lingkungan menyebabkan ekspor Malaysia semakin menyusut menjadi hanya 227.691 ton pada tahun 2021.

Menurut S&P Global Consumer Insight, tingkat permintaan bauksit China telah tumbuh dengan pesat selama beberapa tahun terakhir karena industri alumina mencapai kecepatan penuh dengan perluasan kapasitas alumina.

China memurnikan bauksit untuk mendapatkan alumina, yang dilebur untuk menghasilkan aluminium. Peleburan adalah proses mengekstraksi logam dari bijihnya.

Baca Juga: Kementerian ESDM Sebut Larangan Ekspor Konsentrat Tembaga Berpegang pada UU Minerba

Ekonom pertanian Julian Conway McGill, kepala Asia Tenggara untuk perusahaan konsultan komoditas LMC International, mengantisipasi peningkatan ekspor bauksit Malaysia karena keputusan China untuk membuka kembali ekonominya akan membantu merangsang permintaan peleburan aluminium.

“Gangguan pasokan dari larangan ekspor terbaru dapat menyebabkan harga bauksit naik dalam jangka pendek. Ini akan mendorong penambang di Malaysia untuk memproduksi lebih banyak bauksit, yang akan mengurangi biaya produksi yang lebih tinggi,” katanya.

Analis memperkirakan larangan ekspor bauksit Indonesia akan menaikkan harga aluminium dalam jangka pendek.

Kontrak berjangka aluminium untuk tiga bulan ke depan di London Metal Exchange mencapai US$ 2.378 per ton pada penutupan Jumat lalu.

Dalam waktu dekat, RHB Research memperkirakan harga aluminium London Metal Exchange diperdagangkan dalam kisaran US$ 2.300-US$ 2.500 per ton, dengan harga diperkirakan akan naik pada tahun 2023.

Baca Juga: Begini Kesiapan Antam (ANTM) Hadapi Larangan Ekspor Bauksit

“Ini akan didukung oleh tingkat persediaan aluminium yang rendah secara global, peningkatan adopsi aluminium dari sektor energi terbarukan dan kendaraan listrik, serta potensi pelonggaran langkah-langkah penahanan Covid-19 di China,” kata rumah penelitian itu pada 13 Desember.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×