kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Negara ini ingin kemerdekaan penuh dari Inggris tahun depan


Kamis, 17 September 2020 / 09:06 WIB
Negara ini ingin kemerdekaan penuh dari Inggris tahun depan
ILUSTRASI. Barbados ingin menghapus Ratu Inggris dari daftar kepala negara.. REUTERS/Toby Melville/Pool


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Bridgetown. Barbados sudah mendapatkan kemerdekaan dari Inggris tahun 1966 lalu. Namun, Barbados menginginkan kemerdekaan penuh sebagai negara yang berdaulat tahun 2021 bersamaan perayaan 55 tahun kemerdekaan dari Inggris.

Pemerintah Barbados mengumumkan, mereka bakal menghapus Ratu Elizabeth II sebagai kepala negara pada tahun depan. Negara di Karibia itu menekankan, mereka menginginkan "kedaulatan penuh" ketika merayakan 55 tahun kemerdekaan dari Inggris pada November 2021.

Dalam pidatonya, Perdana Menteri Mia Mottey mengutip PM pertama Errol Barrow yang menyebutkan agar Barbados tidak "berkeliaran di kawasan kolonial". "Waktunya telah tiba untuk meninggalkan masa lalu kolonial kita sepenuhnya," kata Gubernur Jenderal Dame Sandra Mason membacakan pidato Mottey.

Mottey melalui Mason menuturkan, rakyat Barbados tentu membutuhkan kepala negara yang juga berasal dari kalangan mereka. Dia menekankan, pernyataan itu merupakan penegasan dan bentuk kepercayaan diri tentang siapa mereka dan apa yang bisa mereka capai. "Karena itu, kami akan mengambil kedaulatan penuh dan menjadi republik ketika kami merayakan 55 tahun kemerdekaan," tegas Mottey.

Baca juga: Lelang mobil sitaan pajak, Toyota Avanza harga mulai Rp 60-an juta, ada 4 unit

Sebagai respons, Istana Buckingham menyatakan keputusan Bridgetown untuk menghapus Ratu Elizabeth II merupakan masalah rakyat dan pemerintahannya. Dilansir Sky News Rabu (16/9/2020), negara itu memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1966, meski ratu mempertahankan konstitusi monarki.

Pada 1998, komisi peninjau konstitusi merekomendasikan status republik, dan diperkuat keterangan PM Freundel Stuart pada 2015. "Kita harus segera bergerak dari sistem monarki menuju ke pemerintahan republik secepat mungkin," kata Stuart saat itu.

Barbados bakal bergabung dengan Trinidad dan Tobago, Dominika, dan Guyana jika mereka benar-benar serius ingin menjadi republik. Adapun negara lain di kawasan Karena masih mempertahankan relasi sebagai persemakmuran Inggris setelah memperoleh kemerdekaan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tahun Depan, Barbados Hapus Ratu Elizabeth II sebagai Kepala Negara",

Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Editor : Ardi Priyatno Utomo

Selanjutnya: Promo Hari Hari Swalayan KJSM 17-20 September, beli 1 gratis 1, beli 2 gratis 1 dll



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×