kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.945.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.264   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.590   56,79   0,75%
  • KOMPAS100 1.080   10,88   1,02%
  • LQ45 798   5,38   0,68%
  • ISSI 254   -0,38   -0,15%
  • IDX30 413   3,94   0,96%
  • IDXHIDIV20 472   4,80   1,03%
  • IDX80 120   0,68   0,57%
  • IDXV30 125   1,27   1,03%
  • IDXQ30 132   1,26   0,97%

Netanyahu Sebut Serangan Baru ke Gaza Akan Dimulai dalam Waktu Dekat


Senin, 11 Agustus 2025 / 05:33 WIB
Netanyahu Sebut Serangan Baru ke Gaza Akan Dimulai dalam Waktu Dekat
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu di Gedung Putih di Washington, AS, 4 Februari 2025.Netanyahu pada Minggu menyatakan serangan baru ke Gaza diharapkan dapat diselesaikan “cukup cepat”, di tengah desakan baru di Dewan Keamanan PBB.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - YERUSALEM/KAIRO. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu menyatakan serangan baru ke Gaza diharapkan dapat diselesaikan “cukup cepat”, di tengah desakan baru di Dewan Keamanan PBB untuk mengakhiri penderitaan di wilayah Palestina tersebut.

Pernyataan itu disampaikan setelah kabinet keamanan Israel pada Jumat menyetujui rencana yang menuai banyak kritik untuk menguasai Kota Gaza. Netanyahu mengatakan tidak memiliki pilihan selain “menyelesaikan tugas” dan mengalahkan Hamas demi membebaskan sandera asal Israel.

Kota Gaza, pusat terpadat di wilayah tersebut, mengalami peningkatan serangan udara pada Minggu malam. Pejabat kesehatan di Rumah Sakit Shifa melaporkan lima orang tewas di sebuah toko roti lapis di lingkungan Sabra. Media Palestina menyebut sebuah rudal menghantam tenda jurnalis di dekat rumah sakit. 

Baca Juga: Donald Trump Sebut Xi Jinping Bakal Kunjungi AS dalam Waktu Dekat

Kepala Rumah Sakit Shifa, Muhammad Abu Salamiyah, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tujuh orang tewas di lokasi itu. 

Tembakan tank juga dilaporkan terjadi di sekitar rumah sakit. Al Jazeera menyebut lima stafnya tewas, termasuk jurnalis Anas Al Sharif, Mohammed Qreiqeh, dan tiga jurnalis foto.

Militer Israel menyatakan pihaknya menargetkan dan menewaskan Sharif, yang disebut sebagai pimpinan sel Hamas yang menyamar sebagai jurnalis, dengan klaim didukung intelijen dan dokumen yang ditemukan di Gaza. 

Namun, Pelapor Khusus PBB Irene Khan pada bulan lalu menyebut klaim tersebut tidak berdasar.

Kantor Netanyahu pada Minggu malam melaporkan bahwa ia telah berbicara dengan Presiden AS Donald Trump mengenai “rencana Israel untuk menguasai sisa benteng Hamas di Gaza”. 

Baca Juga: Robert Kiyosaki Sebut, Kejatuhan Pasar Terbesar bakal Terjadi dalam Waktu Dekat

Netanyahu mengatakan serangan baru akan menyasar dua benteng Hamas yang tersisa, dan hal itu menjadi satu-satunya pilihan karena Hamas menolak meletakkan senjata. 

Hamas menyatakan tidak akan melucuti senjata kecuali negara Palestina merdeka terbentuk. Waktu dimulainya serangan belum diumumkan.

“Jadwal yang kami tetapkan untuk aksi ini cukup cepat. Pertama-tama, kami ingin memungkinkan zona aman dibangun agar penduduk sipil Kota Gaza dapat pindah,” ujar Netanyahu. 

Kota yang sebelum perang dua tahun dihuni sekitar satu juta orang itu akan dipindahkan ke zona aman”. Namun, warga Palestina menilai zona aman sebelumnya tidak melindungi mereka dari serangan Israel.

Baca Juga: Tarif Tol Sentul Selatan – Simpang Semplak Akan Naik dalam Waktu Dekat

Panglima militer Israel menolak pendudukan penuh Jalur Gaza dan memperingatkan bahwa perluasan serangan dapat membahayakan nyawa sandera yang masih ditahan Hamas serta memicu perang gerilya berkepanjangan. 

Netanyahu menegaskan tujuannya bukan menduduki Gaza. “Kami menginginkan sabuk keamanan tepat di sebelah perbatasan kami, tetapi kami tidak ingin tinggal di Gaza. Itu bukan tujuan kami,” katanya.




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×