Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Perwakilan Eropa di PBB menyatakan kelaparan sedang melanda Gaza dan rencana Israel akan memperburuk situasi.
“Memperluas operasi militer hanya akan membahayakan nyawa warga sipil di Gaza, termasuk para sandera yang tersisa, dan mengakibatkan penderitaan lebih lanjut yang tidak perlu,” demikian pernyataan bersama Denmark, Prancis, Yunani, Slovenia, dan Inggris.
Mereka menilai krisis ini buatan manusia dan mendesak penghentian kelaparan serta peningkatan bantuan ke Gaza.
Badan bantuan internasional menuduh Israel sengaja membatasi bantuan, sementara Israel membantah dan menyalahkan Hamas atas kelaparan yang terjadi. Israel menyebut bantuan telah didistribusikan secara luas.
Baca Juga: Menaker Berharap Bantuan Subsidi Upah Mulai Disalurkan Dalam Waktu Dekat
Perwakilan AS di Dewan Keamanan mendukung Netanyahu dan menegaskan komitmen Washington untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan, membebaskan sandera, dan mencapai perdamaian. Netanyahu mengatakan Israel bekerja sama dengan AS untuk mempercepat penyaluran bantuan, termasuk lewat jalur darat.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan lima kematian baru akibat malnutrisi dan kelaparan dalam 24 jam terakhir, termasuk dua anak-anak.
Total korban akibat penyebab tersebut mencapai 217 orang, dengan 100 di antaranya anak-anak. Kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas menyebut 23 orang tewas selama perang akibat pengiriman bantuan melalui udara, yang dilakukan karena sulitnya distribusi lewat darat.
Kasus terbaru adalah tewasnya seorang anak laki-laki berusia 14 tahun akibat tertimpa kotak bantuan yang dijatuhkan dari udara di kamp tenda Gaza tengah, menurut petugas medis dan video yang diverifikasi Reuters.
Baca Juga: Bank BPD DIY Belum Rencanakan untuk IPO Dalam Waktu Dekat, Ini Alasannya
Perang dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika militan pimpinan Hamas menyerbu Israel selatan, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 251 orang, menurut data Israel.
Otoritas Israel menyebut 20 dari 50 sandera yang tersisa di Gaza masih hidup. Serangan balasan Israel sejak itu telah menewaskan lebih dari 61.000 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan, dan menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut.