Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Raksasa pertambangan emas dunia, Newmont Corporation (NEM.N), resmi menunjuk Natascha Viljoen sebagai CEO perempuan pertama dalam sejarah perusahaan.
Ia akan menggantikan Tom Palmer, yang dijadwalkan mundur pada 31 Desember 2025 dan akan tetap menjadi penasihat strategis hingga pensiun pada Maret 2026.
Penunjukan ini berlangsung di saat industri pertambangan emas tengah menghadapi tantangan besar, meskipun harga emas dunia terus mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.
Pergantian CEO di Tengah Tekanan Investor
Langkah Newmont bertepatan dengan pengunduran diri mendadak Mark Bristow, CEO dari rival utama Barrick Gold (ABX.TO), pada hari yang sama. Situasi ini menambah sorotan terhadap dinamika kepemimpinan di sektor pertambangan emas global.
Baca Juga: Raksasa Tambang Emas Newmont Bakal Pangkas Ribuan Pekerja
Para pemegang saham semakin mendesak perusahaan untuk menghadirkan imbal hasil yang lebih kuat, sejalan dengan reli harga emas. Namun, perusahaan tambang kini juga dituntut menghadapi kenaikan biaya produksi, tren nasionalisme sumber daya, serta ekspektasi transisi energi yang semakin meningkat.
Jejak Kepemimpinan Tom Palmer
Palmer bergabung dengan Newmont pada 2014 dan menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) sejak 2016, sebelum diangkat menjadi CEO pada 2019. Selama masa kepemimpinannya, Newmont melakukan serangkaian akuisisi besar yang memperluas portofolio globalnya, termasuk:
-
Akuisisi Goldcorp
-
Pembentukan joint venture Nevada Gold Mines
-
Akuisisi Newcrest Mining senilai US$17 miliar, yang menjadikan Newmont sebagai salah satu portofolio emas global terbesar.
Profil Natascha Viljoen
Viljoen bergabung dengan Newmont pada 2023 sebagai COO. Ia memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di industri pertambangan global, dengan rekam jejak di perusahaan besar seperti Anglo American, BHP, Lonmin, serta menjabat sebagai CEO Anglo American Platinum.
Baca Juga: CFO Newmont Karyn Ovelmen Mundur, Posisi Diisi Sementara oleh Orang Dalam
Di Newmont, fokus kepemimpinan Viljoen mencakup integrasi portofolio, pengembangan talenta, keselamatan operasional, serta komitmen pada keberlanjutan. Sebelumnya, pada Mei 2025, perusahaan memang sudah mengumumkan rencana suksesi dengan mengangkatnya sebagai presiden.
Pergantian CFO Perkuat Dinamika Internal
Selain perubahan di level CEO, Newmont juga menghadapi dinamika kepemimpinan di keuangan. Pada awal tahun ini, Karyn Ovelmen mengundurkan diri dari jabatan CFO setelah lebih dari dua tahun menjabat. Posisi tersebut kini diisi sementara oleh Peter Wexler sebagai CFO interim.
Saham Newmont sempat dibuka pada rekor tertinggi di US$87,93 pada Senin (29/9), namun kemudian terkoreksi lebih dari 1% ke level US$84,98. Hal ini mencerminkan sentimen pasar yang berhati-hati di tengah pergantian kepemimpinan serta kondisi industri yang penuh tantangan.