Sumber: Bloomberg | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - AMSTERDAM. Perusahaan pembuat chip komputer Nexperia memperingatkan pelanggan bahwa mereka tidak dapat menjamin produk yang dibuat di China setelah 13 Oktober 2025 adalah asli dan memenuhi kualitas.
Sementara untuk fasilitas produksi di negara lain disebutkan tetap beroperasi seperti biasa.
Hal ini terkait keputusan Pemerintah Belanda mengambil alih kendali atas Nexperia pada 30 September dan pemerintah Cina memblokir ekspor produknya mulai 4 Oktober. Dalam sebuah pernyataan, Nexperia menyambut baik berita bahwa, di bawah perjanjian AS-Tiongkok, tidak akan tunduk pada ekspor AS pembatasan ekspor AS selama satu tahun.
Baca Juga: Nexperia Pastikan Rantai Pasok di China Tetap Aman Terkendali
China juga mengatakan akan mengizinkan ekspor berdasarkan kasus per kasus. Perusahaan induk Nexperia di Tiongkok, Wingtech, tunduk pada tunduk pada pembatasan AS dan pendirinya Zhang Xuezheng yang diberhentikan dari perannya sebagai CEO Nexperia oleh pengadilan Belanda pada 7 Oktober.
Nexperia menambahkan, bahwa laporan yang sebaliknya adalah "tidak benar". Meskipun sebagian besar chip Nexperia dibuat di Eropa, 70% di antaranya dikemas dan dijual ke distributor di Cina.
Perusahaan cabang perusahaan di Cina telah menegaskan kemerdekaannya dari kontrol Belanda dan mengatakan bahwa mereka memiliki persediaan yang cukup untuk memasok pelanggan hingga akhir tahun 2025, dan akan mencari cara alternatif untuk chipnya.
Baca Juga: Krisis Pasokan Chip Nexperia Ancam Produksi Mobil AS
"Kami tetap berkomitmen penuh terhadap operasi kami di Tiongkok," kata perusahaan Belanda itu.
Adapun, saat ini sebanyak 30% produk Nexperia lainnya adalah lainnya saat ini dikemas dan didistribusikan dari Malaysia dan Filipina.













