Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Sebuah asosiasi yang mewakili produsen mobil besar dunia memperingatkan bahwa gangguan pasokan chip akibat sengketa antara China dan pemerintah Belanda dapat dengan cepat mengganggu produksi mobil di Amerika Serikat (AS).
Asosiasi produsen mobil Eropa (ACEA) mengungkapkan bahwa pabrikan otomotif dan pemasok komponen telah menerima pemberitahuan dari produsen chip Nexperia pekan lalu bahwa perusahaan tersebut tidak lagi dapat menjamin pengiriman chipnya. Situasi ini berpotensi menyebabkan disrupsi signifikan pada proses manufaktur.
Baca Juga: Emas Kian Mengilap Jumat (17/10) Pagi, Raup Kinerja Mingguan Terbaik dalam 17 Tahun
Di AS, Alliance for Automotive Innovation — yang mewakili hampir seluruh produsen besar seperti General Motors, Toyota, Ford, Volkswagen, dan Hyundai — mendesak agar persoalan ini segera diselesaikan.
“Jika pengiriman chip otomotif tidak segera dilanjutkan, produksi mobil di AS dan banyak negara lain akan terganggu, bahkan bisa berdampak ke industri lain,” ujar CEO Alliance, John Bozzella, Kamis (16/10/2025).
“Dampaknya bisa sangat besar.”
Beberapa produsen mobil mengatakan kepada Reuters bahwa pabrik-pabrik di AS dapat mulai terkena dampak secepat bulan depan, meski menolak disebutkan namanya karena isu ini masih sensitif.
Baca Juga: Harga Beras Thailand Anjlok ke Titik Terendah 18 Tahun Akibat Lesunya Permintaan
Chip buatan Nexperia diketahui menjadi komponen penting dalam produksi berbagai suku cadang dan kendaraan di AS.
Sengketa ini mencuat setelah pemerintah Belanda pada 30 September secara resmi mengambil alih kendali Nexperia, yang merupakan perusahaan milik penuh Wingtech Technology asal China.
Langkah ini diambil karena kekhawatiran akan potensi alih teknologi sensitif ke pihak China, di tengah tekanan kuat dari Amerika Serikat.
Menurut dokumen pengadilan, keputusan Belanda tersebut dilakukan setelah berbulan-bulan tekanan diplomatik dari Washington.
AS sebelumnya memperluas aturan pengendalian ekspor terhadap perusahaan yang dimiliki minimal 50% oleh entitas yang masuk dalam “daftar entitas” AS termasuk Wingtech, yang dimasukkan ke daftar tersebut sejak Desember lalu.
Baca Juga: Serikat Buruh AS Gugat Pemerintah atas Pemantauan Media Sosial Pemegang Visa
Menanggapi langkah itu, Kementerian Perdagangan China pada 4 Oktober mengeluarkan pembatasan ekspor terhadap Nexperia China dan para subkontraktornya, melarang pengiriman sejumlah komponen dan sub-rakitan yang diproduksi di China.
Produsen mobil besar seperti Volkswagen dan BMW mengatakan bahwa produksi di Eropa sejauh ini belum terdampak, tetapi mereka tengah mengevaluasi potensi risiko pasokan akibat krisis chip ini.