Sumber: The Moscow Times,The Moscow Times | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MOSCOW. Rusia mengatakan pada Rabu (29/7), mereka berencana memulai produksi dua vaksin virus corona baru "paling menjanjikan" pada September dan Oktober nanti.
Pada pertemuan yang dipimpin Presiden Vladimir Putin, Rabu (29/7), Wakil Perdana Menteri Rusia Tatyana Golikova menyebutkan, dua vaksin virus corona segera negeri beruang merah produksi.
"Hari ini, ada dua vaksin yang paling menjanjikan," kata Golikova seperti dikutip The Moscow Times.
Baca Juga: Sudah ada 24 vaksin virus corona paling potensial, siapa saja pembuatnya?
Pertama, vaksin virus corona yang sedang Gamaleya kembangkan. Lembaga penelitian yang berbasis di Moskow ini mengembangkan vaksin tersebut bersama Kementerian Pertahanan. "Produksinya ditetapkan pada September," ujar Golikova.
Kedua, vaksin virus corona yang sedang Vektor kembangkan. Laboratorium milik negara ini terletak di dekat Kota Novosibirsk, Siberia. "Harus diluncurkan pada Oktober," sebut Golikova.
Cara yang hati-hati dan seimbang
Rusia, yang memiliki kasus virus corona terbesar keempat di dunia, berharap menjadi negara pertama yang memproduksi vaksin Covid-19. Hingga Rabu (29/7), Rusia melaporkan lebih dari 828.000 kasus virus corona dan 13.600 kematian.
Hanya, para ilmuwan di Barat telah menyuarakan keprihatinan tentang kecepatan pengembangan vaksin virus corona di Rusia, menunjukkan para peneliti mungkin mengambil jalan pintas setelah mendapat tekanan dari pihak berwenang.
Putin pada Rabu (29/7) mengatakan, penting untuk mencapai produk jadi dengan "cara yang hati-hati dan seimbang". "Seseorang harus benar-benar yakin dengan vaksin (virus corona)," tegasnya seperti The Moscow Times lansir.
Baca Juga: Uji coba vaksin corona buatan China di Brasil masuki tahap akhir
Kirill Dmitriev, CEO Russian Direct Investment Fund (RDIF), yang membiayai uji coba vaksin virus corona buatan Gamaleya, berharap, Rusia menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin Covid-19.
"Ini momen Sputnik," katanya kepada CNN seperti dilansir The Moscow Times, merujuk pada peluncuran satelit ruang angkasa pertama di dunia oleh Rusia pada 1957 silam. "Rusia akan sampai di sana lebih dulu," imbuh dia.