Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia kembali melakukan uji coba peluncuran rudal hipersonik Tsirkon. Kapal fregat Admiral Gorshkov berhasil meluncurkan rudal hipersonik Tsirkon dari Laut Putih menuju target di Wilayah Arkhangelsk, Rusia Utara.
"Kapal fregat Proyek 22350 Admiral Gorshkov menembakkan rudal jelajah hipersonik Tsirkon dari Laut Putih terhadap target di Chizha di Wilayah Arkhangelsk," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan Jumat (11/12).
Rudal Tsirkon berhasil mencapai sasaran yang berada di pantai pada jarak lebih dari 350 kilometer. "Rudal itu terbang dengan kecepatan lebih dari Mach 8," ungkap Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip kantor berita TASS.
Kecepatan di atas Mach 8 atau 8 kali kecepatan suara setara dengan 9.878,4 kilometer per jam. Itu berarti, penerbangan rudal hipersonik Tsirkon itu berlangsung sekitar 3 menit untuk menghantam target di Chizha pada jarak 350 kilometer.
Ini merupakan uji coba ketiga peluncuran rudal hipersonik Tsirkon. Sebelumnya, uji coba berlangsung pada 26 November lalu dari Laut Putih terhadap target yang ada di Laut Barents.
Baca Juga: 6 Negara Eropa berkongsi bangun rudal pencegat hipersonik, hadapi Rusia?
"Kapal fregat Proyek 22350 Armada Utara Admiral Gorshkov melakukan uji peluncuran berikutnya dari rudal jelajah hipersonik Tsirkon dari Laut Putih terhadap posisi target yang kompleks di Laut Barents," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
"Uji coba peluncuran rudal sebagai bagian dari uji coba senjata baru," ujar Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip TASS.
Rudal tersebut berhasil menghantam target pada jarak 450 kilometer dari titik peluncuruan, dan mengembangkan kecepatan lebih dari 8 kali kecepatan suara, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.
Tsirkon akan menjadi senjata utama
Sebelumnya, 6 Oktober lalu, kapal fregat Admiral Gorshkov melakukan uji coba untuk pertama kali rudal hipersonik Tsirkon, juga dari Laut Putih terhadap target di Laut Barents.
Rudal tersebut terbang dengan kecepatan di atas Mach 8, dan mendaki ke ketinggian maksimum 28 km.
Baca Juga: Putin: Untuk pertama kalinya, Rusia tidak berada di posisi runner-up sistem senjata