Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Nilai merger dan akuisisi dalam industri otomotif global mencapai US$ 97,5 miliar pada tahun 2018. Angka tersebut naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Nilai kesepakatan pada tahun lalu berhasil memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa. Padahal dari sisi volume kesepakatan, justru stagnan dibanding 2017.
Dilansir dari Reuters, dalam laporan PwC yang dirilis pada Kamis (24/1), kenaikan nilai transaksi tersebut didorong oleh lima kesepakatan besar di sektor suku cadang otomotif. Nilai lima kesepakatan ini adalah sebesar US$ 42 miliar atau setara dengan 43% dari total nilai akuisisi dan merger 2018.
Pada kuartal IV-2018, nilai kesepakatan tumbuh 67% menjadi US$ 33,2 miliar. Peningkatan ini disumbang oleh dua kesepakatan besar, yaitu akuisisi Johnson Controls International PLC-Power Solutions Business oleh sebuah grup investor dengan nilai US$ 13,2 miliar dan penjualan Magneti Marelli SpA ke CK Holdings Co. Ltd. senilai US$ 7,1 miliar.
Meningkatnya nilai merger dan akuisisi industri otomotif global ini sejalan dengan langkah produsen mobil yang mengalihkan investasinya ke produk-produk masa depan. Sebut saja teknologi berkendara secara otomatis, mobil terkoneksi, dan kendaraan listrik.
Dari sepuluh penawaran teratas, hampir semua pelaku industri fokus pada ekspansi produk atau untuk mendorong skala ekonomi. Di samping itu, pada 2018, merger dan akuisisi industri otomotif lintas negara malah melambat. Penyebabnya, tensi perdagangan meningkat dan produsen mengurangi ekspansi secara geografis.
Untuk 2019, PwC memprediksi, merger dan akuisisi industri otomotif global masih akan kuat karena ketersediaan modal dan adanya langkah perubahan dalam industri.