Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seorang investor Tesla menyerukan agar Elon Musk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO demi kepentingan perusahaan. Pernyataan ini mengejutkan banyak pihak di tengah polemik yang terus melingkupi sang miliarder.
Elon Musk semakin aktif dalam ranah politik Amerika Serikat. Ia tidak hanya dikenal sebagai pengusaha teknologi terkemuka, tetapi juga sebagai tokoh yang kerap bersuara lantang di platform media sosial miliknya, Twitter (kini dikenal sebagai X).
Namun, dalam beberapa bulan terakhir, Musk tampak lebih sibuk mendukung pemerintahan Donald Trump, yang menurut sejumlah pihak telah mengalihkan perhatiannya dari Tesla.
Baca Juga: Donald Trump Beli Tesla S Warna Merah dari Elon Musk, tapi Dilarang Mengendarainya!
Investor Menyerukan Pengunduran Diri Musk
Mengutip Unilad, Ross Gerber, salah satu investor awal Tesla, secara terbuka mengkritik kepemimpinan Musk dan menyerukan agar ia mundur sebagai CEO. Dalam wawancara dengan Sky News, Gerber mengungkapkan bahwa keterlibatan Musk dalam pemerintahan Trump, khususnya dalam Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE), telah mengorbankan fokusnya pada bisnis Tesla.
Ia juga menyoroti bahwa citra Musk yang semakin kontroversial telah berdampak buruk pada perusahaan. Dalam beberapa bulan terakhir, Tesla mengalami penurunan nilai pasar yang signifikan, kehilangan lebih dari USD 800 miliar sejak Desember. Selain itu, aksi boikot terhadap produk Tesla juga semakin marak, yang semakin memperburuk kondisi perusahaan.
"Reputasi perusahaan telah hancur karena Elon Musk," ujar Gerber dalam wawancaranya.
"Penjualan merosot drastis. Ini adalah krisis. Anda tidak bisa menjual produk terbaik di pasar hanya karena CEO-nya sangat kontroversial," tambahnya.
Baca Juga: Elon Musk Pasang Target Ambisius, Gandakan Produksi Mobil Tesla di AS dalam 2 Tahun
Tesla dalam Krisis
Gerber menegaskan bahwa Tesla saat ini sedang mengalami krisis serius akibat kurangnya perhatian dari Musk terhadap operasional perusahaan. Ia menilai bahwa sudah saatnya ada pemimpin baru yang lebih fokus pada pertumbuhan dan inovasi perusahaan.
"Bisnis ini telah diabaikan terlalu lama. Ada terlalu banyak hal penting yang sedang dikerjakan Tesla. Jadi, Elon harus memilih: kembali ke Tesla dan benar-benar menjadi CEO atau menyerahkan posisi tersebut kepada orang yang lebih kompeten sambil tetap menjalankan perannya di pemerintahan," lanjut Gerber.
Pernyataan Gerber ini menjadi kritik pedas terhadap Musk, yang hingga kini belum memberikan tanggapan resmi terkait seruan tersebut. Sementara itu, berbagai pihak terus mengamati bagaimana Musk akan merespons tekanan yang semakin besar ini.