kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.714.000   12.000   0,71%
  • USD/IDR 16.430   54,00   0,33%
  • IDX 6.647   -17,63   -0,26%
  • KOMPAS100 942   -8,98   -0,94%
  • LQ45 738   -9,69   -1,30%
  • ISSI 209   1,77   0,85%
  • IDX30 384   -5,57   -1,43%
  • IDXHIDIV20 461   -6,31   -1,35%
  • IDX80 107   -1,15   -1,06%
  • IDXV30 110   -0,84   -0,76%
  • IDXQ30 126   -1,79   -1,40%

Elon Musk Pasang Target Ambisius, Gandakan Produksi Mobil Tesla di AS dalam 2 Tahun


Kamis, 13 Maret 2025 / 14:43 WIB
Elon Musk Pasang Target Ambisius, Gandakan Produksi Mobil Tesla di AS dalam 2 Tahun
ILUSTRASI. Trump mengklaim bahwa Tesla sedang menjadi sasaran boikot oleh kelompok yang disebutnya sebagai Radikal Kiri dalam upaya merugikan Elon Musk. REUTERS/Kevin Lamarque


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Elon Musk kembali menjadi sorotan setelah mengumumkan langkah ambisius untuk menggandakan produksi kendaraan Tesla di Amerika Serikat dalam waktu dua tahun.

Pernyataan ini muncul setelah mantan Presiden Donald Trump mengungkapkan dukungannya terhadap perusahaan kendaraan listrik tersebut dengan cara yang tidak terduga.

Trump Beli Tesla Demi Dukung Musk

Mengutip Unilad, sejak ditunjuk sebagai salah satu pemimpin Departemen Efisiensi Pemerintahan (Department of Government Efficiency/DOGE), Elon Musk semakin sering terlihat bersama Donald Trump dalam berbagai kesempatan.

Namun, yang mengejutkan banyak pihak adalah keputusan Trump untuk membeli sejumlah model Tesla, termasuk kendaraan listrik dan Cybertruck, guna menunjukkan dukungannya terhadap perusahaan milik Musk.

Baca Juga: Ramai-Ramai Pemilik Mobil Tesla di AS dan Eropa Ganti Logo jadi Audi Mazda atau Honda

Langkah ini diambil setelah harga saham Tesla mencapai titik terendah baru, yang kemudian memicu reaksi Trump di platform Truth Social. Dalam pernyataannya, ia menuduh "Radical Left Lunatics" berusaha untuk "secara ilegal dan kolutif memboikot Tesla".

Sebagai bentuk dukungan nyata, Trump mengumumkan bahwa dirinya akan membeli kendaraan Tesla dengan harga penuh, tanpa meminta potongan harga atau diskon khusus.

Saat Trump sedang melihat berbagai model Tesla di Gedung Putih, seorang fotografer berhasil menangkap secarik kertas dengan daftar tulisan tangan berisi spesifikasi, harga, dan fitur kendaraan Tesla, termasuk informasi tentang teknologi self-driving yang tersedia dengan biaya tambahan.

Langkah Trump ini menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat. Banyak pihak yang bertanya-tanya apakah ada motif politik di balik aksi ini, sementara sebagian lain mempertanyakan mengapa Trump tidak hanya memberikan pernyataan publik untuk mendukung Tesla tanpa perlu mengeluarkan uang pribadi dalam jumlah besar.

Komitmen Ambisius: Produksi Tesla di AS Akan Digandakan dalam 2 Tahun

Merespons langkah Trump, Elon Musk pun membuat pernyataan mengejutkan. Lewat akun Twitter resminya, ia mengumumkan bahwa Tesla akan menggandakan produksi kendaraan listrik di Amerika Serikat dalam kurun waktu dua tahun.

Langkah ini, menurut Musk, bertujuan untuk menunjukkan kepercayaan Tesla terhadap masa depan industri otomotif AS, serta dukungan penuh terhadap visi ekonomi Donald Trump.

Namun, janji ini menuai beragam reaksi. Banyak pihak yang meragukan bahwa Tesla dapat benar-benar memenuhi target ambisius tersebut, mengingat tantangan industri otomotif saat ini, termasuk masalah rantai pasokan, lonjakan harga bahan baku, serta persaingan ketat dari produsen kendaraan listrik lainnya.

Baca Juga: Donald Trump Beli Tesla S Warna Merah dari Elon Musk, tapi Dilarang Mengendarainya!

Beberapa orang juga mengomentari soal harga kendaraan Tesla yang masih tergolong tinggi dan berharap agar Musk bisa memangkas harga jual agar lebih terjangkau bagi masyarakat luas.

Protes dan Tantangan yang Menghadang Tesla

Selain skeptisisme terhadap janji produksi berlipat, banyak pihak juga menyoroti isu boikot yang kabarnya dilakukan oleh kelompok aktivis progresif terhadap kendaraan Tesla. Dalam berbagai platform media sosial, muncul spekulasi bahwa beberapa aksi protes terhadap Tesla didalangi oleh pihak-pihak tertentu yang berupaya menjatuhkan perusahaan milik Musk.

Beberapa warganet mengungkapkan keprihatinan mereka terkait meningkatnya ketegangan di dunia politik yang bisa berdampak pada merek Tesla.

Seorang warganet bahkan menyatakan bahwa meskipun dirinya tertarik untuk membeli mobil Tesla, ia ragu karena tinggal di lingkungan konservatif yang berpotensi terkena imbas aksi protes terhadap produk-produk perusahaan tersebut.

Selanjutnya: Bappenas:Reindustrialisasi Bisa Terjadi Bila Sektor Ini Sumbang Lebih dari 20% ke PDB

Menarik Dibaca: Seimbangkan Bisnis dan Sosial, Y.O.U Luncurkan Kampanye Ramadan


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×