kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OPEC+ mendorong kepatuhan anggota, Irak dan Kazakhstan bakal perpanjang pemangkasan


Jumat, 19 Juni 2020 / 07:33 WIB
OPEC+ mendorong kepatuhan anggota, Irak dan Kazakhstan bakal perpanjang pemangkasan
ILUSTRASI. Harga minyak mentah kembali naik


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - LONDON. Panel OPEC+ kembali menekan negara-negara yang belum mematuhi kesepakatan pemangkasan produksi untuk lebih baik dalam menjalankan komitmennya. Kamis (18/6), giliran Irak dan Kazakhstan yang diingatkan untuk segera mematuhi kesepakatan pemotongan produksi minyak atau mendapat konsekuensi tambahan mulai bulan Agustus. 

Panel, yang dikenal sebagai Joint Ministerial Monitoring Committee (JMMC) menyarankan agar OPEC+ bertemu kembali pada 15 Juli mendatang. Pertemuan tersebut dilakukan untuk merekomendasikan tingkat pemotongan produksi berikutnya, yang dirancang untuk mendukung harga minyak yang dihantam oleh pandemi virus corona. 

Baca Juga: Harga minyak terus naik, level US$ 40 per barel di depan mata

OPEC+, yang terdiri dari anggota OPEC dan sekutu-sekutu terdekatnya, telah memangkas produksi sejak Mei dengan rekor 9,7 juta barel per hari (bpd). Jumlah ini setara 10% dari pasokan global, setelah permintaan minyak anjlok hingga sepertiga.

Setelah bulan Juli, pemotongan produksi akan turun menjadi 7,7 juta barel per hari hingga bulan Desember.

Dua sumber OPEC+ mengatakan, pertemuan JMMC virtual yang dilakukan kemarin, tidak membahas perpanjangan pemangkasan rekor setelah Juli.

Pernyataan OPEC+ juga tidak menyebutkan rencana semacam itu. Dalam pertemuan tersebut diketahui, Irak dan Kazakhstan mempresentasikan rencana untuk mengkompensasi overproduksi bulan Mei pada Juli-September.

"Itu bisa menjadi berita ekstra bullish untuk pasar, yang mungkin melihat kedua negara menghapus beberapa pasokan," kata Bjornar Tonhaugen dari Rystad Energy. Nigeria, Angola, dan Gabon telah diberikan waktu hingga Senin untuk menyerahkan rencana mereka.

Kompensasi yang lambat dalam beberapa bulan mendatang berarti walau OPEC+ memutuskan untuk mengurangi pemotongan, dalam praktiknya pemangkasan yang akan terjadi tetap lebih dalam.

Harga minyak sendiri telah pulih di atas US$ 41 per barel dari level terendah selama 21 tahun, ketika berada di bawah US$ 16 per barel pada bulan April. 

Sentimen utama datang dari pemotongan produksi OPEC+ dan pemulihan permintaan karena banyak negara yang mengurangi penguncian akibat virus corona. Asal tahu saja, harga minyak Brent ditutup 2% lebih tinggi pada hari Kamis.

Baca Juga: Harga minyak mentah melemah 1% setelah kekhawatiran pemulihan permintaan terhenti

"Fakta bahwa tidak memperpanjang pemotongan dalam hingga Agustus tidak mempengaruhi harga, menunjukkan bahwa level yang saat ini sudah berkelanjutan," kata Tonhaugen.

Arab Saudi, pemimpin de facto OPEC, dan Rusia harus melakukan tindakan penyeimbangan untuk menaikkan harga minyak guna memenuhi kebutuhan anggaran sementara tidak mendorongnya terlalu tinggi untuk menghindari kebangkitan produksi serpih AS.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan pada hari Rabu bahwa Moskow senang dengan harga minyak saat ini. Output A.S. telah jatuh dengan rekor 2 juta barel per hari, tetapi ada tanda-tanda itu pulih dengan cepat.




TERBARU

[X]
×