Sumber: Bloomberg |
ORAN. Pertemuan negara-negara anggota OPEC di Oran, Algeria pada hari ini sudah ditunggu sejak jauh-jauh hari. Menteri perminyakan Saudi Arabia Ali al-Naimi mengatakan, rencana pemangkasan produksi minyak sebanyak 2 juta barel per hari akan dimulai pada 1 Januari 2009.
Dari data yang berhasil ditautkan oleh KONTAN dari Bloomberg, volume pemangkasan itu sesuai dengan estimasi yang selama ini dicuatkan banyak pihak. Sebelumnya, Menteri Perminyakan dari Saudi Arabia, Iran dan Venezuela juga menegaskan bahwa OPEC berniat untuk memangkas kembali produksinya sebesar 2 juta barel per hari setelah pertemuan di Oran kali ini.
Bahkan OPEC meminta Rusia dan negara-negara lainnya di luar kelompok ini untuk mengendalikan produksi minyaknya sebesar 600.000 barel per hari.Nyatanya, Rusia bersedia untuk membabat produksinya sebesar 400.000 barel per hari. Hal ini juga sudah dibicarakan terlebih dahulu dengan Rusia dan mereka menyanggupi untuk berpartisipasi dalam agenda pemangkasan ini.
Produksi minyak di AS juga kembali menyusut untuk yang ketiga kalinya dalam empat bulan ini. Tak cuma itu saja, permintaan bahan bakar di AS juga melorot karena perindustrian tengah melempem. Sedangkan kilang minyak di China juga memproduksi minyak mentah dalam jumlah yang lebih kecil, bahkan menyentuh angka produksi yang mini sepanjang 15 bulan terakhir. Kilang minyak negeri tirai bambu ini memproduksi 27,27 juta ton minyak mentah bulan November, atau 6,64 juta barel per hari. Padahal, bulan sebelumnya mampu memproduksi 29,9 juta ton. Menurut laporan yang dirilis oleh China Mainland Marketing Research Co., produksi ini menyusut 8,5% ini disebabkan oleh perekonomian yang melambat.
Para produsen minyak sangat bergantung pada harga minyak mentah untuk menghitung pengeluaran mereka. Venezuela, eksportir minyak terbesar di Western Hemisphere, memprediksikan harga rata-rata minyak US$ 60 per barel untuk bujet tahun 2009. Negara di Amerika Latin bergantung pada minyak untuk separo pengeluaran mereka, dan lebih dari 90% dari ekspor.
Rencana pengeluaran Rusia pada tahun 2009 berbeda. Negara ini mematok US$ 95 per barel untuk minyak mentah jenis Urals. Menteri keuangan Alexei Kudrin mengatakan pada 16 September lalu bahwa bujet ini akan tetap diputuskan kendati harga minyak tahun depan rata-rata US$ 70 per barel. Minyak mentah Urals yang merupakan blend patokan Rusia, terakhir diperdagangkan di level US$ 49,60 per barel.