kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

OPEC Putuskan Untuk Pangkas Kapasitas Produksinya


Rabu, 10 September 2008 / 16:21 WIB


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

VIENNA. Hari ini, para menteri dari negara-negara anggota OPEC sepakat untuk memangkas kapasitas produksinya yang selama ini melebihi kuota sebesar 520.000 barrel per hari.

Dengan demikian, total produksi 13 negara yang menyumbang 40% minyak dunia itu akan terjaga sebanyak 28,8 juta barel per hari, sesuai kuota sebelumnya. Pemangkasan produksi itu juga menyesuaikan mundurnya Indonesia dari OPEC plus datangnya dua anggota baru, yaitu Angola dan Ekuador.

Dengan cara ini, OPEC hendak menjaga agar minyak tetap berada di atas US$ 100. Sejak mencapai rekor  harga tertingginya pada US$ 147,27 per barel, Juli tahun lalu, harga minyak mentah hingga sekarang telah tergerus sekitar 30%. "Ini adalah langkah defensif. Mereka tak mau melihat minyak kembali ke US$ 140 atau US$ 150, namun mereka ingin harga di atas US$ 100. Ini cukup mengagetkan pasar," kata Jonathan Kornafel, Direktur Hudson Capital Energy Asia.

Di antara negara-negara OPEC, Iran dan Venezuela adalah anggota yang mendesak pemangkasan ini. "Kami harus melakukan apa yang kita bisa untuk menjaga harga di atas US$ 100 per barel. Selain itu, kami khawatir dengan penurunan permintaan di akhir tahun," kata Menteri Perminyakan Venezuela, Rafael Ramirez kepada wartawan.

Mendengar pengumuman OPEC, harga minyak yang hari sebelumnya melemah kembali reli. Kemarin, harga minyak mentah untuk pengiriman Oktober di perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange sempat naik 1,5% menjadi US$ 104,82,  lantas diperdagangkan senilai US$ 103,95 pukul 16.01 waktu Singapura.

Suplai minyak berlebih

Presiden OPEC Chakib Khelil menyatakan pemangkasan yang lebih  besar mungkin terjadi jika harga minyak terus merosot. "OPEC akan menganalisis situasi pasar lagi pada pertemuan tanggal 17 Desember di Algeria," imbuhnya.

Menurut OPEC, pasar kini kelebihan suplai minyak. Tahun ini, sebagian besar anggota OPEC memang menambah produksinya melampaui kuota. Negara  produsen minyak terbesar Arab Saudi, misalnya, menjual minyak lebih banyak untuk menyeimbangkan minimnya suplai minyak di tempat lain plus memenuhi kebutuhan negara berkembang yang semakin haus minyak.

Selain itu, perlambatan ekonomi dunia mengurangi permintaan bahan bakar. OPEC pun mengakui kedua hal ini. Selain itu, ada pula faktor lain seperti penguatan dolar AS yang telah melemahkan harga minyak.

Sementara itu, Tetsu Emori, fund manager Astmax Ltd. berkata, "Harga minyak saat ini lebih disebabkan berkurangnya permintaan, bukan hanya kelebihan suplai. Kondisi oversupply itu merupakan akibat, bukan alasan turunnya harga. Ini takkan membuat pasar minyak makin ketat."


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×