kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.263.000   -4.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.658   20,00   0,12%
  • IDX 8.184   17,84   0,22%
  • KOMPAS100 1.144   4,60   0,40%
  • LQ45 837   0,23   0,03%
  • ISSI 284   -0,42   -0,15%
  • IDX30 441   0,53   0,12%
  • IDXHIDIV20 509   0,80   0,16%
  • IDX80 128   -0,10   -0,08%
  • IDXV30 138   -0,14   -0,10%
  • IDXQ30 140   -0,44   -0,31%

OpenAI Siapkan Langkah Menuju IPO, Potensi Valuasi Tembus US$1 Triliun


Kamis, 30 Oktober 2025 / 17:37 WIB
OpenAI Siapkan Langkah Menuju IPO, Potensi Valuasi Tembus US$1 Triliun
ILUSTRASI. Perusahaan pengembang ChatGPT, OpenAI, dikabarkan tengah mempersiapkan langkah menuju penawaran umum perdana (IPO)


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pengembang ChatGPT, OpenAI, dikabarkan tengah mempersiapkan langkah menuju penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) yang berpotensi menilai perusahaan hingga US$1 triliun. Jika terealisasi, hal ini bisa menjadi salah satu IPO terbesar sepanjang sejarah.

Menurut tiga sumber yang mengetahui rencana tersebut, OpenAI mempertimbangkan untuk mengajukan pendaftaran ke otoritas pasar modal secepatnya pada paruh kedua 2026.

Dalam pembicaraan awal, perusahaan dilaporkan menargetkan penggalangan dana senilai US$60 miliar atau lebih, tergantung pada kondisi pasar dan kinerja bisnis.

Baca Juga: Microsoft dan OpenAI Sepakati Restrukturisasi Besar, Valuasi Tembus US$500 Miliar

Beberapa sumber menambahkan bahwa Chief Financial Officer (CFO) OpenAI, Sarah Friar, menyebut perusahaan berambisi melantai di bursa pada 2027, meski sebagian penasihat memperkirakan langkah itu bisa terjadi lebih cepat, yakni akhir 2026.

“IPO bukan fokus kami saat ini, jadi kami belum menentukan tanggal apa pun,” ujar juru bicara OpenAI. “Kami sedang membangun bisnis yang berkelanjutan dan menjalankan misi agar semua orang dapat memperoleh manfaat dari AGI (Artificial General Intelligence).”

IPO Tanda Fase Baru OpenAI Setelah Restrukturisasi

Persiapan IPO menandai babak baru bagi OpenAI setelah restrukturisasi besar-besaran yang membuat perusahaan tidak lagi bergantung penuh pada Microsoft (MSFT.O).

Langkah ini membuka peluang bagi OpenAI untuk mengakses pendanaan publik secara lebih efisien serta melakukan akuisisi berskala besar dengan menggunakan saham publik sebagai instrumen utama.

Baca Juga: Softbank Setuju Gelontorkan Investasi US$ 22,5 Miliar ke OpenAI

Rencana IPO juga diyakini akan mendukung ambisi CEO Sam Altman untuk menginvestasikan triliunan dolar AS dalam infrastruktur kecerdasan buatan (AI).

Saat ini, OpenAI dilaporkan memiliki laju pendapatan tahunan (annualized revenue run rate) yang diproyeksikan mencapai sekitar US$20 miliar pada akhir 2025, meski kerugian juga meningkat seiring dengan ekspansi agresif perusahaan yang kini bernilai sekitar US$500 miliar.

Dalam sesi livestream pada Selasa lalu, Altman menyinggung potensi IPO tersebut.

“Saya pikir adil untuk mengatakan bahwa itu adalah jalur yang paling mungkin bagi kami, mengingat kebutuhan modal yang akan kami hadapi,” ujar Altman.

Dari Nirlaba ke Raksasa AI Bernilai Ratusan Miliar Dolar

Didirikan pada 2015 sebagai organisasi nirlaba, OpenAI awalnya berfokus pada pengembangan kecerdasan buatan yang aman dan etis, bukan mengejar keuntungan. Beberapa tahun kemudian, perusahaan mengubah struktur menjadi “capped-profit”, di mana entitas nirlaba memiliki kendali atas cabang komersial.

Pada pekan ini, OpenAI kembali merombak strukturnya. Kini, entitas nirlaba yang diberi nama OpenAI Foundation memegang 26% saham di OpenAI Group serta memiliki hak waran untuk mendapatkan lebih banyak saham jika perusahaan mencapai target tertentu.

Dengan demikian, yayasan tersebut kini menjadi pemegang kepentingan finansial utama dalam keberhasilan OpenAI.

Baca Juga: Dipimpin OpenAI, Ini Daftar Startup Paling Bernilai di Dunia 2025

Jika IPO berjalan sukses, hal ini akan menjadi keuntungan besar bagi investor utama seperti SoftBank, Thrive Capital, dan MGX asal Abu Dhabi. Sementara itu, Microsoft, yang telah menanamkan investasi senilai US$13 miliar, kini memegang sekitar 27% saham OpenAI.

Gelombang IPO dan Euforia AI

Langkah OpenAI ini muncul di tengah booming pasar saham yang dipicu oleh tren AI global. Tahun ini, CoreWeave, perusahaan komputasi awan berbasis AI, melantai di bursa dengan valuasi US$23 miliar dan sejak itu nilainya melonjak hampir tiga kali lipat.

Pada Rabu (23/10), Nvidia bahkan mencatat tonggak sejarah sebagai perusahaan pertama yang mencapai kapitalisasi pasar US$5 triliun, memperkuat posisinya di pusat ekosistem AI dunia.

Sementara itu, laporan awal dari The Wall Street Journal menyebut bahwa kemungkinan OpenAI akan go public paling cepat pada 2027, meski percepatan menuju akhir 2026 kini semakin terbuka.

Selanjutnya: Laba Bank CIMB Niaga (BNGA) Tumbuh 2,92% pada Kuartal III-2025

Menarik Dibaca: 9 Tips Menjadi Lebih Percaya Diri yang Efektif, Coba yuk




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×