kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Orang terkaya di Bumi tak kebal pandemi, riset Forbes membuktikannya...


Sabtu, 01 Agustus 2020 / 10:20 WIB
Orang terkaya di Bumi tak kebal pandemi, riset Forbes membuktikannya...
ILUSTRASI. Bos Amazon Jeff Bezos dan Bos Microsoft Bill Gates


Sumber: Forbes | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Orang terkaya di Bumi tidak kebal terhadap virus corona. Ketika pandemi memperluas jangkauannya hingga ke Eropa dan Amerika, pasar ekuitas global melempem. Dampaknya, banyak miliarder yang mengalami penurunan nilai kekayaan akibat anjloknya harga saham. 

Pada 18 Maret 2020, Forbes menghitung hanya ada 2.095 miliarder yang memiliki nilai kekayaan di atas US$ 1 miliar. Jumlah tersebut 58 lebih sedikit dari tahun lalu dan 226 lebih sedikit dari 12 hari sebelumnya. 

Baca Juga: Empat miliarder Indonesia masuk dalam jajaran 500 daftar orang tajir Forbes 2020

Berdasarkan data realtime Forbes, dari jumlah miliarder yang tersisa, 51% di antaranya memiliki kekayaan lebih sedikit ketimbang tahun lalu. Dalam hitungan kasar, nilai kekayaan miliarder dunia saat ini bernilai US$ 8 triliun, turun US$ 700 miliar dari posisi 2019.

Jeff Bezos masih menduduki sebagai orang terkaya di dunia selama tiga tahun berturut-turut, meskipun dia memberikan saham Amazon senilai US$ 36 miliar kepada mantan istrinya MacKenzie Bezos sebagai bagian dari penyelesaian perceraian mereka musim panas lalu. 

Baca Juga: Kekayaan Bill Gates bertahan, pesaingnya orang terkaya Eropa terus menyusut

Nilai kekayaan Bezos mencapai US$ 113 miliar, didukung oleh kenaikan 15% saham Amazon sejak dirilisnya daftar miliarder dunia Forbes 2019. Raksasa e-commerce yang ia jalankan, Amazon, telah menjadi sorotan di tengah pandemi.

Pasalnya, Amazon mempekerjakan 100.000 pekerja penuh dan paruh waktu untuk membantu memenuhi peningkatan permintaan dari konsumen yang tinggal di rumah dan berbelanja online.



TERBARU

[X]
×