Sumber: Bloomberg | Editor: Sandy Baskoro
SHANGHAI. Pada awal tahun ini, penjualan mobil penumpang di Tiongkok melonjak. Pada April lalu, misalnya, Asosiasi Mobil Penumpang melaporkan pengiriman ritel mobil MPV dan SUV tumbuh 13% menjadi 1,5 juta unit. Angka itu tak berbeda jauh dengan estimasi analis yang disurvei Bloomberg yakni 1,56 juta unit.
Produsen menggenjot penjualan mobil di awal tahun ini lantaran menyiasati rencana pemerintah memperketat aturan kepemilikan kendaraan. Sebab, Tiongkok ingin memberlakukan darurat polusi udara, salah satunya dengan mengendalikan peredaran mobil.
Enam kota di China, yang terbaru Hangzou di wilayah timur Provinsi Zhejiang, telah mengenakan aturan pelat nomor baru untuk mengendalikan pertumbuhan jumlah kendaraan. Perdana Menteri Li Keqiang memang telah mendeklarasikan perang terhadap polusi udara. Otoritas kota lainnya di Tiongkok tengah mempertimbangkan untuk membatasi jumlah kendaraan.
"Setelah Hangzhou memberlakukan pembatasan, hal tersebut merangsang permintaan mobil di muka," ujar Harry Chen, analis Guotai Junan Securities Co yang berbasis di Shenzen.
Perang terhadap polusi udara merupakan salah satu prioritas utama pemerintah. Pada Maret lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan polusi udara berkontribusi terhadap kematian sekitar 7 juta orang di seluruh dunia pada tahun 2012. Dari jumlah itu, sebanyak 40% kasus kematian berasal dari wilayah China. WHO menegaskan polusi udara di luar ruangan dapat menyebabkan kanker paru-paru.
Konsumen di Nanjing, ibukota Jiangsu, ramai-ramai membeli mobil di ajang pameran otomotif 1 Mei lalu. Ini dipicu kekhawatiran atas rencana otoritas Nanjing memberlakukan pembatasan pembelian kendaraan, seperti dilansir China National Radio.
Saking paniknya, satu unit mobil terjual per tiga menit selama pameran berlangsung. Selama April, penjualan mobil juga melonjak 40% di beberapa diler.
Ada pula orang yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Misalnya, seorang tenaga penjual dihukum karena dituduh menyebarkan rumor bahwa Nanjing akan menjadi kota terbaru yang bakal memberlakukan pembatasan pembelian kendaraan, menurut biro keamanan publik setempat.
Kondisi tersebut membuat kinerja produsen mobil di awal tahun meningkat. Ford Motor Co melaporkan kenaikan penjualan di China sebesar 29% pada April 2014. General Motors Co mencatatkan pertumbuhan penjualan 6,3% di bulan yang sama. GM bahkan siap mengucurkan dana senilai US$ 12 miliar di Tiongkok hingga tahun 2017 untuk mendongkrak produksinya.
Adapun Toyota Motor Corp dan Nissan Motor Co berhasil mengerek penjualan masing-masing 12% dan 15% pada bulan lalu. Sayangnya, penjualan Honda Motor Co menyusut 3,6%.