kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Otoritas Palestina memutuskan semua kerjasama keamanan dengan Israel dan AS


Sabtu, 01 Februari 2020 / 22:30 WIB
Otoritas Palestina memutuskan semua kerjasama keamanan dengan Israel dan AS
Presiden Palestina Mahmoud Abbas berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan luar biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Istanbul, Turki, 13 Desember 2017


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  KAIRO. Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada hari Sabtu (1/2) mengatakan Palestina memutuskan semua hubungan dengan Amerika Serikat (AS) dan Israel termasuk kerjasama keamanan. Keputusan itu muncul setelah Palestina secara tegas menolak rencana perdamaian Timur Tengah yang disajikan Presiden AS Donald Trump pekan ini.

Mengutip Reuters, pada pertemuan para menteri luar negeri negara-negara Arab di Kairo, Mesir, Abbas menegaskan kembali penolakan sepenuhnya atas rencana perdamaian yang diajukan Trump.

Baca Juga: Raja Salman tegaskan komitmen Arab Saudi atas masalah Palestina

Dalam proposal perdamaian itu, Trump menyerukan untuk menciptakan negara Palestina yang terdemiliterisasi dengan perbatasan yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan keamanan Israel.

"Kami telah memberi tahu pihak Israel bahwa tidak ada hubungan sama sekali dengan mereka dan AS termasuk hubungan keamanan," ujar Abbas. Para pejabat Israel belum mengomentari keputusan Palestina tersebut.

Pasukan Keamanan Israel dan Otoritas Palestina telah lama bekerjasama dalam menjaga wilayah Tepi Barat yang diduduki, yang berada di bawah kendali Palestina.

Baca Juga: Proposal perdamaian Timur Tengah Trump: Israel senang, Palestina meradang

Otoritas Palestina juga memiliki perjanjian kerjasama inteligen dengan CIA, yang terus berlanjut bahkan setelah Palestina memboikot upaya perdamaian administrasi Trump pada 2017.

Abbas juga menegaskan ia telah menolak mendiskusikan proposal tersebut dengan Trump melalui telepon dan bahkan menolak menerima salinan proposal perdamaian tersebut.

Baca Juga: Israel mengizinkan warganya melakukan perjalanan terbatas ke Arab Saudi

"Trump meminta saya berbicara dengannya melalui telepon, tetapi saya mengatakan tidak dan dia ingin mengirimi saya surat, tetapi saya menolaknya," ujar Abbas.

Rencana perdamaian Trump yang diluncurkan pada Selasa lalu juga menyerukan pengakuan AS atas permukiman Israel di Tanah Tepi Barat yang diduduki Israel saat ini dan Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang tak terpisahkan.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×