kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Owner Louis Vuitton pastikan tidak akan jual produknya di Amazon, ini alasannya


Kamis, 30 Januari 2020 / 09:49 WIB
Owner Louis Vuitton pastikan tidak akan jual produknya di Amazon, ini alasannya
ILUSTRASI. Chairman sekaligus CEO LVMH Bernard Arnault. REUTERS/Stephane Mahe


Sumber: Yahoo Finance | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - PARIS. Ini pengakuan Bernard Arnault, pemilik brand mewah LVMH. Melansir Yahoo Finance, saat konferensi laporan keuangan tahunan konglomerat itu, pemilik merek mulai dari Louis Vuitton hingga Givenchy mengkonfirmasi kepada wartawan bahwa ia tidak berniat bekerja sama dengan Amazon dalam menjual pakaian mewahnya seperti banyak isu yang beredar belakangan.

Sebelumnya, Amazon muncul di beragam berita utama ketika ada laporan yang bocor bahwa mereka sedang mengerjakan model konsesi mewah yang akan memungkinkan merek-merek eksklusif untuk mengakses teknologi pengumpulan-data dengan pengiriman yang canggih.

Saat berbicara soal pemain online saja, Arnault menyatakan keberatannya. "Mereka semua kehilangan uang," katanya. "Itu bukan pertanda bagus. Dan semakin besar mereka dapatkan, semakin banyak uang yang hilang. Kami telah diminta beberapa kali untuk berpartisipasi dalam bisnis ini, dan saya selalu mengatakan tidak.”

Baca Juga: Pembelian termahal e-Bay 2019: Makan siang bersama Buffett senilai Rp 61,65 miliar

LVMH juga mengoperasikan bisnis e-commerce untuk mereknya (dan merek lainnya) yang disebut 24S. Bisnis ini belum menguntungkan, tetapi kontribusinya cukup kecil sehingga tidak mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Pengaturan ekonomis semacam itu bukan satu-satunya masalah yang ditekankan Arnault dengan Amazon. "Mereka menggunakan basis data mereka untuk menghubungkan pelanggan ke penjual dan mereka mengambil persentase, yang membuat mereka ... untuk menjual produk palsu dan karena itu dengan cara tertentu dihubungkan dengan kejahatan terorganisir, karena situs yang menjual produk palsu dibiayai oleh kejahatan terorganisir atau bahkan oleh terorisme,” katanya.

Baca Juga: Louis Vuitton, paling berkelas di kelas premium

Barang palsu memang memiliki sejarah yang terkait dengan terorisme internasional. Beberapa label di bawah payung LVMH adalah sejumlah barang yang paling sering disalin secara ilegal.

Sebelum merek-merek mewah menganggap serius e-commerce dan membuat situs mereka sendiri, para pemalsu menggunakan Amazon untuk menjual barang palsu dengan merek mereka. Itu sebabnya, sejumlah merek mewah masih berjuang untuk menjauhkan diri dari e-commerce.

Baca Juga: Louis Vuitton bakal buka cafe di Osaka

LVMH merupakan salah satu merek yang masuk kelompok barang mewah terbesar di dunia. Estimasi kekayaan bersih Arnault menjadikannya orang terkaya di dunia — posisi yang sering dipegang oleh Jeff Bezos dari Amazon.

Pada saat publikasi, kekayaan bersih Arnault mencapai US$ 107,5 miliar,  sementara Bezos memiliki kekayaan US$ 115,9 miliar.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×