Sumber: Reuters | Editor: Sanny Cicilia
SIDNEY. Regulasi tembakau di Australia membuat produsen rokok tak betah berlama-lama di Negara Kangguru. Philip Morris International Inc, salah satu produsen rokok terbesar dunia, memilih mematikan mesin pabrik yang sudah beroperasi 60 tahun dan keluar dari Australia tahun ini.
Philip Morris Limited (PML) tak akan memproduksi rokok Marlboro atau L&M lagi di Australia sejak ada pembatasan peluang ekspor. Sekitar 180 pekerja pabrik akan dipangkas dari Moorabin, Victoria di akhir tahun nanti. Produksi akan dipindahkan ke Korea Selatan.
John Gledhill, Managing Director Regional PML mengatakan, sejak pembatasan ekspor rokok, utilisasi pabrik sangat rendah dan hanya beroperasi setengah dari kapasitas terpasang. Manajemen pesimis target akan tercapai.
"Kami akan mengevaluasi penggunaan tempat di Moorabbin. PML juga akan mempertahankan kehadiran komersial kami yang kuat di Australia dengan mempertahankan 550 orang dan berkantor pusat di Melbourne," kata Gledhill, dikutip The Australian.