kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.254   34,00   0,21%
  • IDX 6.935   38,06   0,55%
  • KOMPAS100 1.011   9,39   0,94%
  • LQ45 776   5,26   0,68%
  • ISSI 226   2,48   1,11%
  • IDX30 401   3,25   0,82%
  • IDXHIDIV20 464   2,78   0,60%
  • IDX80 114   1,04   0,92%
  • IDXV30 115   1,56   1,38%
  • IDXQ30 130   0,87   0,67%

Pakar Afrika Selatan: Omicron dapat mengungguli pamor varian Delta


Rabu, 01 Desember 2021 / 09:54 WIB
Pakar Afrika Selatan: Omicron dapat mengungguli pamor varian Delta
ILUSTRASI. Pakar Afrika Selatan: Omicron dapat mengungguli pamor varian Delta . ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.


Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - REUTERS. Varian virus corona Omicron yang terdeteksi di Afrika selatan bisa menjadi kandidat yang paling mungkin untuk menyalip varian Delta yang sangat menular. Demikian disampaikan Direktur Institut Penyakit Menular Afrika Selatan pada Selasa (30 November 2021).

Omicron, varian dari virus corona yang terdeteksi di Afrika selatan bisa menjadi kandidat yang paling mungkin untuk menggantikan varian Delta yang sangat menular. Adrian Puren, Penjabat Direktur Eksekutif Institut Nasional untuk Penyakit Menular (NICD) Afrika Selatan, mengatakan itu kepada Reuters.

"Kami selalu bertanya-tanya apa yang akan mengungguli Delta? Apa yang akan mengungguli Delta setidaknya dalam hal transmisibilitas."

Baca Juga: Harga minyak naik 1% jelang pertemuan OPEC di bawah bayang-bayang Omicron

Penemuan Omicron telah membunyikan alarm secara global. Negara-negara membatasi perjalanan dari Afrika selatan karena takut virus itu menyebar dengan cepat, bahkan pada populasi yang divaksinasi. WHO sendiri menyebut varian virus Covid-19 ini memiliki risiko infeksi yang tinggi.

Jika Omicron terbukti lebih menular daripada varian Delta, lonjakan tajam infeksi Covid-19 bisa menekan kapasitas rumah sakit lagi.

Puren mengatakan, para ilmuwan harus tahu dalam waktu empat minggu, sejauh mana Omicron dapat menembus kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin atau infeksi sebelumnya. Selain itu, para ahli juga perlu mengetahui apakah gejala klinis pasien lebih buruk dari varian lainnya.

Laporan dokter yang merawat pasien COVID-19 Afrika Selatan mengatakan Omicron tampaknya menunjukkan gejala ringan, termasuk batuk kering, demam, dan keringat malam. Namun, para ahli telah memperingatkan agar tidak menarik kesimpulan tergesa-gesa.

Baca Juga: Wajah Bursa Asia beragam pagi ini, setelah Wall Street jatuh akibat Omicron

Puren mengatakan terlalu dini untuk mengatakan apakah Omicron akan menggantikan Delta di Afrika Selatan.

Anne von Gottberg, ahli mikrobiologi klinis di NICD, mengatakan sepertinya infeksi meningkat di seluruh negeri. Tapi dia memperingatkan agar tidak mengaitkannya dengan Omicron dulu.

“Bahkan beberapa dari infeksi itu mungkin sudah dimulai sebelum munculnya Omicron. Kami juga telah melihat bahwa ada peningkatan kasus influenza di Afrika Selatan hanya dalam sebulan terakhir ini, jadi kami harus sangat berhati-hati untuk melihat infeksi pernapasan lainnya."

Para pemimpin di Afrika selatan telah mengkritik pembatasan perjalanan cepat oleh Amerika Serikat dan negara-negara lain sebagai tidak adil dan melumpuhkan pariwisata mereka dan sektor lainnya.

Afrika Selatan telah melaporkan hampir 3 juta infeksi COVID-19 selama pandemi dan lebih dari 89.000 kematian. Angka ini merupakan yang tertinggi di benua Afrika.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×