kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pakar medis China Bilang Nama Covid-19 Harus Diganti, Mengapa?


Kamis, 08 Desember 2022 / 06:54 WIB
Pakar medis China Bilang Nama Covid-19 Harus Diganti, Mengapa?
ILUSTRASI. Otoritas terkemuka pengobatan tradisional China mengatakan, China harus mengubah nama resminya untuk Covid-19. ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Otoritas terkemuka pengobatan tradisional China mengatakan, China harus mengubah nama resminya untuk Covid-19. Hal ini ditujukan untuk mencerminkan mutasi virus. Selain itu, pasien dengan gejala ringan harus diizinkan untuk karantina di rumah.

Mengutip Reuters, Gu Xiaohong mengatakan kepada surat kabar Beijing Daily yang dikelola pemerintah bahwa nama China virus corona, yang mengidentifikasinya sebagai penyakit penyebab pneumonia, harus diubah untuk menyebutnya hanya sebagai virus menular.

Pendekatan China terhadap Covid-19 -yang menekankan pengujian luas dan karantina kasus positif di fasilitas khusus- harus diubah dari "deteksi pasif" menjadi "pencegahan aktif", dengan pemulihan di rumah untuk kasus ringan.

Gu juga bilang, cabang penyakit menular Asosiasi Pengobatan China, yang dia pimpin, telah mencapai konsensus untuk mengubah cara mereka mendeskripsikan virus.

Pernyataannya sejalan dengan pelonggaran kebijakan baru-baru ini oleh pemerintah China dan media pemerintah terhadap Covid-19. 

Baca Juga: Beijing Mempersiapkan Diri untuk Hidup Kembali, Apa yang Terjadi?

Sementara itu, media pemerintah pada Rabu melaporkan, China harus mengoptimalkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian epidemi tahun depan karena berusaha mengoordinasikan kebijakan dengan lebih baik dengan pembangunan ekonomi dan sosial.

Kantor berita Xinhua melaporkan pada hari Rabu, China akan fokus pada stabilisasi pertumbuhan, lapangan kerja dan harga sambil mencegah dan meredakan risiko sistemik utama. Laporan itu dirilis setelah 24 anggota biro politik, atau politbiro, yang diketuai oleh Presiden Xi Jinping bertemu pada hari Selasa untuk membahas tugas-tugas ekonomi untuk tahun depan.

Baca Juga: China Berikan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Metode Semprot

Ada ekspektasi luas bahwa langkah tersebut dapat menandai perubahan yang lebih nyata menuju keadaan normal tiga tahun setelah pandemi.

Para pejabat mulai mengecilkan bahaya yang ditimbulkan oleh virus tersebut.

Pada hari Senin, kantor berita resmi Xinhua mengatakan dalam sebuah komentar bahwa "masa yang paling sulit telah berlalu", mengutip melemahnya patogenisitas virus dan upaya untuk memvaksinasi 90 persen populasi.




TERBARU

[X]
×