Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Pria tersebut menukarkan Mitsubishi Lancer 1993 dengan uang tunai 125.000 peso atau sekitar US$ 2.574 dengan makanan kaleng, mie, dan beberapa karung beras yang kemudian dia distribusikan kepada orang miskin.
Seorang mahasiswa berusia 20 tahun yang juga berasal dari Cebu sempat menukar dua ember ayam goreng dengan unggas buruan.
Sempat dianggap ilegal oleh pemerintah
Bangkitnya kembali tradisi barter cukup membuat pemerintah Filipina kebingungan. Dikutip dari Reuters, Menteri Perdagangan Ramon Lopez memberi pernyataan yang berubah-ubah terkait tren barter yang berkembang.
Pada Juli, ia mengatakan, sistem barter merupakan hal yang baik demi mencapai keuntungan pribadi. Tapi satu hari sebelumnya, ia menyatakan, kegiatan barter adalah praktik ilegal menghindari pajak.
Baca Juga: Dampak virus corona, hampir 36.000 perusahaan di Jepang menutup bisnisnya
Sikap tersebut menyulut amarah ribuan pengguna media sosial. Mereka mengecam pemerintah yang dianggap berupaya mengeruk pemasukan baru dari pajak bahkan di tengah kesulitan ekonomi.
Fillipina memasuki resesi pertamanya dalam hampir tiga dekade terakhir dan pengangguran melonjak ke rekor tertinggi 17,7% sebagai akibat dari pandemi. Perdagangan barter jadi alternatif banyak warga untuk tetap bisa bertahan hidup di tengah segala keterbatasan.