Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - BERLIN. Guna mencegah kerugian yang lebih besar akibat pandemi Covid-19, maskapai penerbangan Lufthansa mengambil langkah pengurangan biaya operasional. Rabu (19/8), perusahaan asal Jerman itu mengungkapkan, telah mencapai kesepakatan dengan para pilot dalam berbagai kebijakan jangka pendek.
Mengutip Reuters, Lufthansa menyebut, kesepakatan itu memberikan jaminan pekerjaan bagi pilot hingga 31 Maret 2021 mendatang. Sebagai imbalannya, serikat pilot Vereinigung Cockpit (VC) telah setuju untuk mengurangi pembayaran top-up menjadi tunjangan kerja jangka pendek serta pemotongan tunjangan pensiun hingga akhir 2020.
Baca Juga: Boeing pasarkan pesawat seri 737 Max dengan nama baru
Perusahaan penerbangan ini menambahkan, pihaknya hanya akan dapat menghindari redundansi setelah Maret jika mencapai kesepakatan jangka panjang bagi pilot, termasuk pemotongan jam kerja dan gaji. Asal tahu saja, maskapai penerbangan ini mempekerjakan sekitar 5.000 pilot.
Perusahaan menambahkan, kenaikan upah yang sebelumnya dinegosiasikan untuk tahun ini akan ditunda hingga Januari 2021.
Sementara itu, serikat buruh VC bilang, perjanjian jangka pendek memberi kedua belah pihak waktu untuk mengerjakan kesepakatan jangka panjang.
“Kami jelas menolak ancaman Lufthansa untuk melakukan pemutusan hubungan kerja karena alasan operasional. Menurut kami, kemitraan sosial harus menunjukkan betapa tangguh, terutama di saat-saat sulit,” kata Presiden VC Markus Wahl dalam sebuah pernyataan.
Pekan lalu, maskapai penerbangan itu memberi tahu pekerja Jerman tentang pemberhentian wajib, dengan mengatakan kemerosotan dalam perjalanan dan lambatnya kemajuan dalam negosiasi serikat pekerja. Hal ini menandai pemberhentian pekerja tidak dapat dihindari setelah maskapai kehilangan pendapatan € 1,7 miliar dalam satu kuartal.
Baca Juga: China-AS izinkan maskapai penerbangan menggandakan penerbangan antar negara
Pada Juni lalu, Lufthansa menerima dana talangan pemerintah senilai € 9 miliar untuk mengamankan bisnis perusahaan ke depannya. Lufthansa berharap kapasitas untuk pulih hanya sekitar 50% dari normal pada akhir tahun 2020 dan dua pertiga dari level tahun lalu pada tahun 2021.
Awak kabin memilih mendukung kesepakatan untuk menghentikan kenaikan gaji dan memotong jam kerja. Serikat pekerja mengatakan pada hari Sabtu, sementara Lufthansa mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah meninggalkan pembicaraan dengan serikat pekerja mengenai nama 35.000 staf lapangan yang bakal terdampak paket pengurangan operasional tersebut.