Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Parlemen Amerika Serikat (AS) pada hari Kamis (23/9) akhirnya sepakat akan memberikan dukungan dana kepada Israel senilai US$1 miliar untuk mengisi ulang rudal pada sistem pertahanan udara Iron Dome.
Kesepakatan ini dicapai dua hari setelah nota keberatan diajukan oleh sejumlah anggota Partai Demokrat. Mereka memaksa para pemimpin untuk menghapusnya dari RUU pengeluaran.
RUU pendanaan Iron Dome senilai US$1 miliar dimaksudkan untuk mengisi rudal yang digunakan Israel untuk menangkal roket yang ditembakkan dari Gaza selama konflik Mei.
Melansir Reuters, keputusan ini disahkan dengan perbandingan suara 420 banding 9. Delapan yang tidak setuju berasal dari Demokrat, dan satu dari Republik. Setelah ini keputusan akan diserahkan ke Senat, di mana para pemimpin belum menjadwalkan pemungutan suara.
Sejumlah anggota Demokrat yang progresif menuduh Israel melakukan pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Palestina. Mereka keberatan dengan dimasukkannya ketentuan itu dalam RUU pengeluaran yang luas.
Baca Juga: Pertama dalam satu dekade, Perdana Menteri Israel kembali berkunjung ke Mesir
Perdebatan sempat berlangsung antara kedua kubu. Partai Republik bahkan sempat menuding anggota Demokrat yang menolak sebagai anti-Israel. Padahal, kedua partai memiliki sejarah yang panjang untuk sama-sama mendukung Israel.
Dari Israel, Perdana Menteri Naftali Bennett mengucapkan terima kasih kepada kedua partai di parlemen atas dukungan mereka di sektor pertahanan tersebut. Bennett menyadari bahwa mereka yang menentang dukungan akan mendapat respons yang tegas.
Anggota Demokrat yang liberal telah lama mengkritik kebijakan AS-Israel. Menurut mereka, harus ada lebih banyak perhatian untuk masalah hak asasi manusia seperti korban sipil Palestina, terutama ketika Israel menyerang balik setelah serangan roket Hamas pada bulan Mei lalu.
Perwakilan Demokrat Rashida Tlaib, yang menentang pendanaan, mengatakan bahwa AS juga harus meperhatikan kebutuhan Palestina akan perlindungan terhadap serangan Israel.