kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Partai berkuasa di Turki: Serangan terhadap Azerbaijan sama dengan serangan ke Turki


Selasa, 29 September 2020 / 23:50 WIB
Partai berkuasa di Turki: Serangan terhadap Azerbaijan sama dengan serangan ke Turki


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - ANKARA. Wakil Ketua Partai Keadilan dan Pembangunan, yang berkuasa di Turki, Numan Kurtulmus mengatakan, serangan terhadap Azerbaijan sama dengan agresi terhadap Turki.

"Setiap serangan oleh Armenia terhadap pemukiman Azerbaijan sama dengan serangan terhadap pemukiman Turki," katanya, Selasa (29/9), kepada koran Sabah dan dikutip kantor berita TASS. 

"Turki berharap, komunitas internasional tidak akan bertindak munafik, akan mengakhiri ledakan provokatif Armenia dan akan mendukung tindakan adil Azerbaijan," ujar Kurtulmus.

Sebelumnya, Presiden Turki Tayyip Erdogan menyatakan, Armenia harus segera menarik diri dari wilayah yang dia katakan diduduki di Azerbaijan.

Erdogan bilang, sudah waktunya untuk mengakhiri krisis di wilayah yang memisahkan diri itu, setelah bentrokan antara pasukan Azerbaijan dan Armenia.

Baca Juga: Erdogan: Armenia harus segera menarik diri dari tanah Azerbaijan!

“Saatnya untuk mengakhiri krisis di kawasan, yang dimulai dengan pendudukan Nagorno-Karabakh. Kawasan itu akan kembali damai setelah Armenia segera menarik diri dari tanah Azerbaijan yang didudukinya,” kata Erdogan dalam sebuah acara di Istanbul, Senin (28/9), seperti dikutip Reuters.

Dia menyatakan, Grup Minsk, yang dipimpin oleh Rusia, Prancis, juga Amerika Serikat dan menengahi antara Armenia dan Azerbaijan, telah gagal menyelesaikan masalah tersebut selama hampir 30 tahun.

"Azerbaijan harus menangani sendiri masalah, apakah dia suka atau tidak," sebut Erdogan. "Turki akan terus mendukung Azerbaijan dengan segenap sumber daya dan hatinya".

Ia tidak secara langsung menyatakan, apakah Turki saat ini memainkan peran aktif dalam konflik tersebut, seperti yang Armenia katakan. Tapi, Azerbaijan membantah klaim Armenia tersebut.

Turki siap mendukung di medan perang

Duta Besar Armenia untuk Rusia mengatakan, Turki telah mengirim sekitar 4.000 pejuang dari Suriah Utara ke Azerbaijan untuk terlibat dalam pertempuran wilayah Nagorno-Karabakh, kantor berita Interfax melaporkan. 

Baca Juga: Armenia: Turki kirim 4.000 pejuang dari Suriah Utara bantu Azerbaijan

Sedang Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pada Senin (28/9), negaranya siap untuk mendukung Azerbaijan, baik di meja perundingan maupun di medan perang. 

"Hanya ada satu solusi (untuk masalah ini), Armenia menarik diri dari wilayah Azerbaijan yang diduduki. Masalah ini tidak akan diselesaikan kecuali penarikan," kata dia seperti dikutip kantor berita Anadolu.

Pasukan Armenia dan Azerbaijan mengerahkan artileri berat pada Selasa (29/9) dalam pertempuran terbaru di wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri.

Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan, pasukan lawan berusaha untuk mendapatkan kembali wilayah yang hilang dengan meluncurkan serangan balik ke arah Fizuli, Jabrayil, Agdere, dan Terter.

Menurut Kementerian Pertahanan Azerbaijan dalam pernyataan yang Reuters lansir, pada Selasa pagi terjadi pertempuran di sekitar Kota Fizuli dan tentara Armenia menembaki wilayah Dashkesan di perbatasan antara kedua negara, berkilo-kilometer jauhnya dari Nagorno-Karabakh.

Baca Juga: Perang Armenia vs Azerbaijan makin sengit, Rusia dan Turki ikut terseret

Armenia membantah laporan tersebut tetapi melaporkan pertempuran sepanjang malam. Mereka menyatakan, tentara Nagorno-Karabakh menangkis serangan ke beberapa arah di sepanjang garis kontak.

Nagorno-Karabakh adalah daerah yang memisahkan diri dari Azerbaijan tetapi dijalankan oleh etnis Armenia dan mendapat dukungan dari Armenia. Mereka memisahkan diri dari Azerbaijan dalam perang tahun 1990-an, tapi tidak diakui oleh negara mana pun sebagai republik merdeka.

Bentrokan antara pasukan Armenia dan Azerbaijan atas Nagorno-Karabakh, yang terbesar sejak 2016, telah menghidupkan kembali kekhawatiran atas stabilitas di wilayah Kaukasus Selatan, koridor pipa yang membawa minyak dan gas ke pasar dunia.

Kedua belah pihak saling menuduh menggunakan artileri berat dalam bentrokan pekan ini, dengan puluhan orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.

Selanjutnya: Kian membara, Armenia dan Azerbaijan kerahkan artileri berat di pertempuran terbaru



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×