kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasang biaya berlebihan kepada ribuan nasabah, UBS didenda US$ 51 juta


Senin, 11 November 2019 / 22:37 WIB
Pasang biaya berlebihan kepada ribuan nasabah, UBS didenda US$ 51 juta
ILUSTRASI. FILE PHOTO: The logo of Swiss bank UBS is seen in Zurich, Switzerland October 25, 2018. REUTERS/Arnd Wiegmann/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. UBS dijatuhi denda sebesar HK$ 400 juta atau setara US$ 51,09 juta oleh regulator sekuritas Hong Kong karena mengenakan biaya yang berlebihan pada 5.000 klien selama hampir satu dekade.

Dilansir dari Reuters, Komisi Sekuritas dan Futures Hong Kong (SFC) mengatakan bahwa UBS diketahui telah membebani klien dengan biaya yang berlebihan untuk kenaikan spread pasca-perdagangan.

Baca Juga: Pemimpin Hong Kong: Pemerintah menyerah pada tekanan, itu tidak akan terjadi!

Denda itu menyamai denda terbesar yang pernah dipungut dari sebuah bank di Hong Kong. Pada tahun 2017, unit perbankan swasta HSBC juga didenda HK$ 400 juta atas penjualan produk Lehman Brothers kepada pelanggan selama lima tahun dari tahun 2003.

SFC mengatakan penyelidikan mengungkapkan adanya kegagalan kontrol internal sistemik yang serius di bank UBS. Biaya yang berlebihan telah merugikan 5.000 akun klien yang dikelola di Hong Kong pada sekitar 28.700 transaksi.

Regulator mengatakan biaya berlebihan terjadi di divisi manajemen kekayaan bank pada transaksi obligasi dan surat berharga. UBS ditemukan telah meningkatkan spread yang dibebankan setelah eksekusi perdagangan tanpa sepengetahuan klien. 

Dalam pernyataan tersebut, SFC mengatakan bahwa UBS juga ditemukan telah memalsukan beberapa pernyataan akun untuk perantara keuangan yang diberi wewenang untuk berdagang bagi klien guna menyembunyikan biaya berlebih.

Baca Juga: Dewan BOJ berdebat soal peningkatan stimulus untuk mengejar target inflasi

UBS sendiri mengatakan masalah tersebut dilaporkan ke SFC dan hasil yang ditemukan bertentangan dengan praktik standar bank tersebut.

"Perilaku yang relevan terutama berkaitan dengan membatasi pesanan dari sekuritas utang tertentu dan transaksi nota terstruktur, yang menyumbang persentase yang sangat kecil dari sistem pemrosesan pesanan bank," kata UBS dalam sebuah pernyataan.




TERBARU

[X]
×