kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   6.000   0,40%
  • USD/IDR 15.850   25,00   0,16%
  • IDX 7.114   -85,89   -1,19%
  • KOMPAS100 1.086   -16,05   -1,46%
  • LQ45 857   -16,69   -1,91%
  • ISSI 217   -2,23   -1,02%
  • IDX30 439   -9,02   -2,02%
  • IDXHIDIV20 526   -12,72   -2,36%
  • IDX80 124   -1,94   -1,54%
  • IDXV30 127   -5,04   -3,83%
  • IDXQ30 145   -3,06   -2,06%

Pasar Emas Alami Migrasi Global ke Kawasan Asia, Ini Penyebabnya


Senin, 10 Oktober 2022 / 15:32 WIB
Pasar Emas Alami Migrasi Global ke Kawasan Asia, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Emas batangan. REUTERS/Denis Balibouse


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pasar emas sedang mengalami migrasi global karena investor di daerah Barat meninggalkan logam mulia, sementara pembeli di Asia memanfaatkan penurunan harga untuk membeli perhiasan dan emas batangan yang sedang murah.

Dilansir dari Bloomberg, kenaikan suku bunga telah membuat emas dianggap kurang menarik sebagai investasi, yang berarti sejumlah besar logam ditarik keluar dari brankas di pusat-pusat keuangan seperti New York dan menuju ke timur untuk memenuhi permintaan di pasar emas Shanghai atau Grand Bazaar Istanbul. 

Namun masalah logistik ditambah dengan kebiasaan pasar, mempersulit pedagang untuk mendapatkan emas batangan yang cukup di tempat yang diinginkan. Akibatnya, emas dan perak dijual di atas harga patokan global di beberapa pasar Asia.

"Insentif untuk memegang emas jauh lebih rendah. Sekarang dari barat menuju ke timur," kata Joseph Stefans, kepala perdagangan di perusahaan pemurnian dan perdagangan emas MKS PAMP SA.

Baca Juga: Presiden Taiwan: Berperang dengan China Jelas Bukan Pilihan

Perputaran logam di seluruh dunia adalah bagian dari siklus di pasar emas yang telah berulang selama beberapa dekade. Ketika harga emas jatuh, pembelian di Asia akan meningkat dan logam mulia mengalir ke timur.

Kemudian, ketika emas akhirnya naik lagi, sebagian besar emas-emas itu akan kembali ke brankas bank di New York, London, dan Zurich.

Sejak mencapai puncaknya pada bulan Maret, harga emas jatuh 18% karena kenaikan suku bunga Federal Reserve secara agresif menyebabkan likuidasi besar-besaran di kalangan investor keuangan.

Menurut data dari CME Group dan London Bullion Market Association, lebih dari 527 ton emas telah dikeluarkan dari brankas di New York dan London yang mendukung dua pasar terbesar di dunia Barat tersebut sejak akhir April.

Pada saat yang sama, pengiriman dari negara-negara konsumen emas utama di Asia, seperti China meningkat, dan impor emas China mencapai level tertinggi selama empat tahun di bulan Agustus.

Baca Juga: Jepang Gandeng Malaysia untuk Menghadapi Ancaman Korea Utara

Analis mengatakan sebagian besar logam mulia yang memenuhi permintaan Asia berasal dari brankas yang dijalankan oleh CME Group, yang mendukung pasar berjangka Comex di New York.

Dislokasi pasar pada awal pandemi mendorong lonjakan harga besar-besaran di sana dan memaksa bank untuk membangun persediaan yang besar untuk menutupi posisi berjangka mereka.

Emas telah diperdagangkan dengan harga lebih rendah di Comex daripada di London dalam beberapa bulan terakhir, dan persediaan tersebut sekarang berkurang untuk memenuhi permintaan Asia.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×