Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Angka itu termasuk 450 juta perjalanan oleh wisatawan Tiongkok ke tujuan favorit seperti Bangkok, Seoul, Osaka dan Tokyo.
Melansir South China Morning Post, sebuah kasus telah dilaporkan di Korea Selatan, hanya beberapa hari sebelum musim wisata dimulai.
Baca Juga: Virus mematikan China menyebar ke Amerika, pasar global cemas
Air China, maskapai penerbangan utama negara itu, memimpin penurunan tajam di bursa Hong Kong dan Shanghai. China Southern dan China Eastern, dua maskapai besar milik negara lainnya, juga menurun. Saham Cathay Pacific Airways, di Hong Kong, anjlok 5,6%. Ini merupakan penurunan saham intraday terbesar mereka dalam hampir empat bulan terakhir.
"Beberapa pelaku pasar mungkin terlalu cemas," kata Alan Li, manajer portofolio di Atta Capital di Hong Kong. “Pemerintah dan masyarakat umum lebih berpengalaman daripada 2003 ketika Sars terjadi. Sangat jelas di Hong Kong. Pada awalnya, orang-orang sudah mulai memakai masker, dan sekarang jumlah orang yang memakai masker semakin meningkat.”
Baca Juga: Reli Wall Street terhenti, kekhawatiran virus Corona menyelimuti pasar
Sementara itu, China International Travel Service, pemilik waralaba toko bebas bea negara, merosot 3,6% menjadi 83,75 yuan. Wisata Danau Tianmu Jiangsu, operator tur yang berbasis di China timur, jatuh 6,3%. Saham ini telah kehilangan nilai hampir 10% dalam dua hari.
Kemerosotan meluas ke Makau, di mana saham perusahaan kasino jatuh di tengah kekhawatiran berjangkitnya penyakit menular -otoritas kesehatan mengakui patogen bisa ditularkan antar manusia.